Bolehkah Telur Paskah Warna-warni Dimakan? Ini Penjelasannya

Bolehkah Telur Paskah Warna-warni Dimakan? Ini Penjelasannya

Jakarta, Beritasatu.com – Telur Paskah warna-warni adalah simbol ikonik dalam perayaan Paskah, yang tahun ini jatuh pada Minggu (20/4/2025). Keberadaan telur Paskah tidak hanya mempercantik suasana, tetapi juga memiliki makna rohani yang mendalam.

Namun, di balik keindahan warna dan desainnya, muncul pertanyaan: Apakah telur Paskah yang dihias aman untuk dimakan?

Asal-usul Tradisi Telur Paskah

Tradisi menghias telur Paskah sudah berlangsung sejak berabad-abad lalu. Dipercaya berasal dari budaya Eropa kuno, telur dianggap sebagai simbol kehidupan dan kelahiran baru.

Dalam agama Kristen, telur melambangkan kebangkitan Yesus Kristus, seperti anak ayam yang menetas dari cangkang. Yesus bangkit dari kematian, membawa harapan dan hidup baru bagi umat manusia.

Tradisi ini kemudian berkembang menjadi bagian dari perayaan Paskah. Pada masa pra-Paskah atau masa puasa selama 40 hari menjelang Paskah, umat Kristen pada masa lalu dilarang mengonsumsi makanan dari hewan, termasuk telur.

Karena telur-telur itu tetap dihasilkan ayam selama masa puasa, banyak orang menyimpannya untuk kemudian dikonsumsi saat Paskah tiba. Untuk merayakan hari kemenangan ini, telur-telur tersebut dihias dan dibagikan atau dijadikan hiasan.

Makna Telur Paskah Warna-warni

Telur yang dihias dengan warna cerah bukan sekadar pajangan. Setiap warna dan motif memiliki makna tertentu. Misalnya, warna merah sering dihubungkan dengan pengorbanan Kristus, warna hijau melambangkan kehidupan baru, dan warna emas mewakili kemenangan dan kemuliaan.

Kegiatan menghias telur kini menjadi tradisi menyenangkan yang melibatkan seluruh keluarga, terutama anak-anak.

Apakah Telur Paskah Boleh Dimakan?

Pertanyaan ini wajar, karena banyak telur Paskah yang diberi cat atau pewarna. Jawabannya tergantung pada bahan yang digunakan dan cara penyimpanan telur.

1. Jenis pewarna yang digunakan

Jika Anda menggunakan pewarna makanan yang food grade, maka telur rebus yang dihias aman dimakan. Pewarna ini dirancang khusus untuk makanan dan tidak mengandung bahan kimia berbahaya.

Sebaliknya, jika Anda menggunakan cat akrilik, cat poster, atau cat lainnya yang tidak aman untuk makanan, maka telur tersebut sebaiknya hanya dijadikan dekorasi. Meskipun bagian dalam telur tidak langsung terkena cat, pori-pori pada cangkang bisa menyerap bahan kimia yang berpotensi berbahaya.

2. Cara dan lama penyimpanan

Telur rebus memiliki umur simpan terbatas, terutama jika tidak disimpan di lemari pendingin.

Telur yang telah direbus dan dibiarkan terlalu lama di suhu ruang (lebih dari dua jam) berisiko mengalami kontaminasi bakteri, seperti salmonella. Karena itu, jika telur sudah dihias dan dipajang selama beberapa hari, sebaiknya tidak dikonsumsi meskipun pewarnanya aman.

Tip agar Telur Paskah Aman Dimakan

Jika Anda ingin menghias telur Paskah dan tetap mengonsumsinya, berikut ini beberapa tip yang bisa diterapkan.

Gunakan pewarna makanan yang aman dan khusus untuk makanan.Rebus telur hingga matang sempurna (sekitar 9–12 menit).Dinginkan telur sebelum dihias.Simpan telur yang sudah dihias di lemari es, dan konsumsi maksimal satu minggu setelah direbus.Hindari menghias telur yang cangkangnya retak atau rusak.Tandai telur yang hanya untuk dekorasi agar tidak tertukar dengan telur yang akan dimakan.

Telur Paskah warna-warni memang mempercantik suasana perayaan dan menjadi simbol penuh makna tentang kehidupan dan kebangkitan. Namun, penting untuk memperhatikan bahan pewarna yang digunakan dan cara penyimpanannya jika Anda ingin mengonsumsinya.

Dengan mengikuti langkah yang tepat, Anda bisa menikmati keindahan dan kelezatan telur Paskah tanpa khawatir.