Liputan6.com, Jakarta – Perusahaan kecerdasan buatan yang sedang naik daun, Scale AI, sedang menyelesaikan tender offer yang memungkinkan karyawan dan investor awal di perusahaan berusia sembilan tahun itu untuk menjual saham kepada investor baru atau yang sudah lama berinvestasi.
Kesepakatan itu, yang menurut salah satu sumber akan terus berlanjut asalkan langit tidak runtuh dan dijadwalkan selesai pada 1 Juni. Kesepakatan ini akan membuat nilai perusahaan AI ini naik menjadi USD 25 miliar.
Itu adalah lonjakan 80% sejak Mei lalu, ketika perusahaan itu mendapat kucuran dana USD 1 miliar dengan valuasi USD 13,8 miliar.
Dikutip dari Forbes, Minggu (19/4/2025), valuasi baru itu menjadikan Lucy Guo, salah seorang pendiri Scale AI yang berusia 30 tahun, sebagai miliarder wanita termuda di dunia yang berhasil berhasil sendiri.
Lucy Guo mengalahkan bintang pop Taylor Swift, yang telah menyandang gelar tersebut sejak Forbes menobatkannya sebagai miliarder pada akhir 2023.
Lucy Guo, seorang lulusan perguruan tinggi ilmu komputer, mendirikan perusahaan kecerdasan buatan Scale AI pada 2016. Saat itu usianya baru 21 tahun. Ia mendirikan perusahaan bersama Alexandr Wang, yang saat itu berusia 19 tahun.
Wang menjadi CEO dan Lucy Guo menjalankan tim operasi dan desain produk di perusahaan rintisan San Francisco tersebut. Kedua pendiri tersebut sama-sama masuk dalam daftar Under 30 Forbes pada 2018.
Pada tahun yang sama, keduanya tidak sependapat tentang bagaimana perusahaan tersebut dijalankan, dan Wang dilaporkan memecat Guo.
“Kami memiliki perbedaan pendapat tetapi saya bangga dengan apa yang telah dicapai Scale AI,” kata Guo dalam sebuah pernyataan.
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5107459/original/086283800_1737682639-ai-7111802_1280.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)