JAKARTA – PT Bank Mandiri (Persero) Tbk mencatat pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) Devisa Hasil Ekspor dari Sumber Daya Alam (DHE SDA) tumbuh 22 prrsen secara year on year (yoy) hingga akhir kuartal I 2025.
Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi menegaskan perusahaan berupaya menghadirkan kemudahan implementasi penempatan DHE SDA lewat layanan digital terintegrasi Kopra by Mandiri.
Menurut Darmawan, penempatan DHE SDA di bank Mandiri terus tumbuh sejak diberlakukannya kewajiban penempatan dana minimal tahun lalu. Dia bilang hal ini menunjukkan respons positif dari para eksportir terhadap beragam kemudahan transaksi yang dihadirkan Kopra by Mandiri.
“Bank Mandiri mencatat hingga akhir Kuartal I 2025 pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) DHE SDA berhasil tumbuh 22 persen secara yoy,” katanya dalam keterangan resmi, Rabu, 15 April.
Sebagai informasi, mulai 1 Maret 2025, pemerintah mewajibkan seluruh eksportir komoditas nonmigas untuk menempatkan 100 persen DHE SDA ke sistem keuangan domestik selama minimum 12 bulan.
Sementara itu, untuk sektor migas, penempatan DHE sebesar 30 persen diwajibkan selama tiga bulan. Kebijakan ini bertujuan untuk memperkuat struktur likuiditas nasional dan meningkatkan ketahanan ekonomi terhadap gejolak global.
Terkait hal tersebut, Darmawan mengatakan pihaknya menyadari, adaptasi terhadap regulasi baru memerlukan kesiapan dan dukungan sistem yang andal.
“Kopra by Mandiri hadir sebagai solusi digital yang dapat membantu pelaku usaha untuk memenuhi kewajiban, dan pada saat yang sama ikut mendorong efisiensi dan akselerasi bisnis ekspor,” ujar Darmawan.
Darmawan menilai kebijakan pemerintah terkait DHE SDA memiliki peran strategis dalam menjaga stabilitas ekonomi serta memperkuat cadangan devisa nasional.
Karena itu, melalui sinergi aktif antara sektor perbankan dan kebijakan fiskal, Kopra by Mandiri hadir sebagai solusi end-to-end untuk memfasilitasi kebutuhan para eksportir dalam menyesuaikan diri dengan regulasi yang berlaku.
Darmawan juga mengatakan Kopra by Mandiri dirancang sebagai platform terintegrasi untuk seluruh layanan perbankan wholesale, termasuk pembukaan rekening DHE SDA, FX transaction, hingga solusi pembiayaan dan trade finance.
“Fokus kami adalah memberikan layanan holistik yang mendukung pelaku ekspor dari proses awal hingga pengelolaan devisa secara menyeluruh,” kata Darmawan.
Selain itu, sambung Darmawan, Kopra by Mandiri juga menghadirkan ragam fitur eksisting seperti pembayaran pajak, tagihan rutin, transaksi ke mitra usaha, transaksi perdagangan ekspor dan impor, hingga Bank Garansi.
Bahkan, nasabah juga dapat melakukan integrasi sistem melalui host-to-host API sehingga memungkinkan Nasabah melakukan transaksi keuangan secara real-time.
Termasuk fasilitas transaksi perdagangan internasional dan domestik melalui berbagai metode pembayaran seperti Letter of Credit (LC), Documentary Collection dan layanan perbankan lain yang dapat membantu pengelolaan arus kas lebih optimal.
“Dengan pendekatan digital dan customer-centric, Kopra by Mandiri diharapkan dapat memperkuat kolaborasi dengan dunia usaha serta turut berperan dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional,” terangnya.
Sekadar informasi, hingga akhir 2024, Kopra by Mandiri telah berhasil mengelola lebih dari 1,3 miliar transaksi. Angka tersebut meningkat 21 persen secara tahunan dengan nilai transaksi menembus Rp22.700 triliun atau naik 17 persen secara tahunan.
