Bank Raya Perkuat Layanan Digital Melalui Pengembangan Fitur dan Peningkatan Kinerja

Bank Raya Perkuat Layanan Digital Melalui Pengembangan Fitur dan Peningkatan Kinerja

Jakarta, Beritasatu.com – Sebagai bagian dari transformasi digital yang berkelanjutan, Bank Raya terus menunjukkan komitmennya dalam memperluas jangkauan layanan perbankan digital. Langkah ini diwujudkan melalui pengembangan beragam fitur inovatif serta pencapaian kinerja yang positif sepanjang tahun 2024.

Bank Raya menghadirkan Raya App sebagai aplikasi andalan yang menyediakan berbagai layanan keuangan digital. Hingga akhir Desember 2024, pengguna Raya App tercatat sekitar 1 juta nasabah, naik 21% dibanding tahun sebelumnya, dengan jumlah transaksi menembus lebih dari 4 juta, naik 127% yoy. Tiga produk digital loan utama Bank Raya juga mencatat lonjakan signifikan: Pinang Flexi naik 157% menjadi Rp 788,72 miliar, Pinang Dana Talangan tumbuh 112,1% menjadi Rp 709,05 miliar, dan Pinang Maksima naik 103,7% menjadi Rp 513,13 miliar.

Untuk segmen usaha, Bank Raya menghadirkan fitur Saku Bisnis yang dirancang khusus untuk membantu pelaku UMKM dan merchant dalam mengelola keuangan usaha secara efisien. Fitur ini memungkinkan transfer massal ke hingga 10 rekening secara real-time, pembagian budget usaha dalam lima saku berbeda, serta pencatatan dan pemantauan transaksi secara menyeluruh. Keunggulan lainnya adalah integrasi dengan QRIS Bisnis yang memberikan fleksibilitas kepada merchant dalam menerima pembayaran dan mencairkan dana hingga empat kali dalam sehari.

Dukungan pembiayaan juga menjadi fokus utama melalui produk Pinang Maksima, yaitu layanan pinjaman digital berbasis invoice financing yang menyasar pelaku usaha produktif. Kerjasama strategis dengan berbagai ekosistem industri, termasuk APP Group, menjadi langkah konkret dalam mendukung pertumbuhan rantai pasok berbasis digital.

Inovasi lainnya datang dari kolaborasi Bank Raya dengan DPLK BRI melalui peluncuran fitur BRIFINE dalam aplikasi Raya. Fitur ini memungkinkan nasabah untuk mengelola dana pensiun secara digital, mulai dari pendaftaran, top-up saldo, hingga pengaturan auto payment, serta informasi lengkap mengenai perkembangan dana. Hal ini menjadikan Bank Raya sebagai bank digital pertama di Indonesia yang menghadirkan layanan dana pensiun terintegrasi dalam satu aplikasi.

Tidak hanya itu, Bank Raya juga memperluas jangkauan layanannya melalui kolaborasi dengan Mekari Talenta, memungkinkan pengguna platform tersebut untuk mengakses layanan payroll digital Bank Raya. Kerjasama ini membuka peluang besar bagi ribuan perusahaan dan pelaku usaha dalam mengelola gaji karyawan secara lebih efisien, sekaligus memperoleh manfaat tambahan seperti potongan biaya langganan software HR.

Pada 2024 Kinerja Bank Raya Tumbuh Pesat

Dari sisi kinerja, Bank Raya mencatat pertumbuhan signifikan sepanjang tahun 2024. Laba bersih perusahaan meningkat tajam sebesar 108,9% secara tahunan (yoy) menjadi Rp 50,89 miliar. 

Direktur Utama Bank Raya Ida Bagus Ketut Subagia mengatakan, kinerja keuangan Bank Raya sepanjang tahun 2024 menunjukkan momentum yang baik dan on track pada pertumbuhan bisnis digital serta diikuti penerapan prinsip kehati-hatian yang baik, terlihat dari kualitas aset yang terus mengalami perbaikan. 

“Sehingga kami optimis masih memiliki landasan pacu yang optimal dalam bisnis kami di 2025 dan tahun-tahun mendatang,” ujarnya.

Rasio profitabilitas turut menunjukkan perbaikan, tercermin dari Net Interest Margin (NIM) yang meningkat menjadi 4,44%, serta Return on Asset (ROA) sebesar 0,40% dan Return on Equity (ROE) sebesar 1,59%. Pendapatan bunga meningkat 17,3% yoy menjadi Rp 1,04 triliun, didorong oleh penyaluran kredit yang bertumbuh positif. Total outstanding kredit Bank Raya mencapai Rp 7,13 triliun, sementara kredit digital meningkat signifikan sebesar 88,9% yoy dengan outstanding mencapai Rp 2,29 triliun. Produk simpanan digital juga menunjukkan pertumbuhan yang kuat sebesar 57,2% yoy menjadi Rp 1,32 triliun.

Total aset Bank Raya naik 5,5% menjadi Rp13,13 triliun. Rasio likuiditas dan permodalan berada pada tingkat yang solid, dengan rasio LDR sebesar 87,62%, LCR sebesar 160,27%, dan NSFR juga di atas 100%. Rasio kecukupan modal (CAR) sebesar 44,29% dengan Tier 1 CAR sebesar 43,46% menjadi fondasi kuat untuk ekspansi bisnis ke depan. Di sisi kualitas aset, NPL gross turun menjadi 3,22% dari sebelumnya 4,40%, sedangkan NPL net menurun menjadi 1,20%. NPL coverage meningkat signifikan menjadi 455,46%.

Melalui serangkaian inovasi dan pencapaian tersebut, Bank Raya semakin menegaskan posisinya sebagai bank digital terdepan yang adaptif terhadap kebutuhan nasabah dan perkembangan teknologi keuangan. Kedepannya, Bank Raya berkomitmen untuk terus memperluas jangkauan inklusi keuangan digital di Indonesia serta memperkaya fitur aplikasi dengan layanan yang semakin relevan dan personal.