Liputan6.com, Jakarta Presiden AS Donald Trump mengumumkan kenaikan tarif impor, termasuk terhadap Indonesia, pada Rabu, 2 April 2019. Kebijakan tarif impor ini, yang mencapai 32 persen untuk Indonesia, berdampak pada beberapa produk ekspor Indonesia seperti tekstil, garmen, alas kaki, dan kelapa sawit.
“Langkah ini bertujuan menciptakan lapangan kerja di AS dan mengatasi praktik perdagangan yang dianggap tidak adil,” kata Donald Trump seperti dikutip dari Strait Times, Kamis (10/4/2025).
Namun, dampaknya terhadap harga sepatu Nike dan Adidas di Indonesia ternyata relatif kecil, menurut berbagai sumber dan analis ekonomi.
Meskipun Indonesia dikenakan tarif impor sebesar 32%, kenaikan harga sepatu Nike yang diproduksi di Indonesia dan diekspor ke AS, berkisar antara USD 15-20, sementara harga jual di AS mencapai USD 50-70. Dengan tarif 32%, kenaikan harga hanya sekitar USD 6,40, atau sekitar 10% dari harga jual di AS.
Dampak ke Indonesia Kecil
Dampak ini akan jauh lebih kecil di Indonesia karena harga jual di pasar domestik jauh lebih rendah. Hal serupa diperkirakan berlaku untuk produk Adidas, meskipun data spesifik untuk merek ini kurang tersedia.
Faktanya, sebagian besar beban biaya akibat tarif impor ditanggung oleh produsen dan konsumen di Amerika Serikat, bukan produsen di Indonesia.
Kenaikan harga di AS mungkin terjadi, tetapi tidak secara proporsional sebesar tarif yang diterapkan. Kebijakan tarif tersebut dinilai lebih bermuatan politik daripada murni kebijakan ekonomi atau perdagangan, bertujuan memberikan tekanan politik dan membuka ruang negosiasi ulang bagi Amerika Serikat.
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3269763/original/056961900_1602854490-NikeNews_JordanBrand_AirJordan35_HO20_JD_AJXXXV_GroupShot_Hero_native_1600.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)