Waspada Modus Penipuan Segitiga Marak Terjadi, Penjual Kendaraan Banyak jadi Korban!

Waspada Modus Penipuan Segitiga Marak Terjadi, Penjual Kendaraan Banyak jadi Korban!

JABAR EKSPRES – Modus penipuan saat ini banyak dilakukan dengan berbagai cara. Baru-baru ini terungkap ada salah satu modus penipuan yang dilakukan dengan pola segitiga dengan korban penjual dan pembeli.

Berdasarkan informasi dari berbagai sumber korban modus penipuan dengan pola Segitiga biasanya dilakukan dengan cara sebagai berikut:

BACA JUGA: Sekolah Rakyat Akan Lahirkan Bibit Diskriminasi Strata Sosial

Penipu Segitiga biasanya akan mencari korban 1 berupa penjual barang. Biasanya kendaraan mobil atau motor tp ada juga barang lainnya. Penipu berpura-pura jadi pembeli dengan bertanya mengenai barang yg dijual itu.Penipu biasanya mengaku, sedang disuruh cari barang untuk saudara atau adik/kakanya. Penipu mengaku kepada penjual, kalau barang ini jd dibeli oleh saudaranya, nanti uang akan ditransfer langsung  oleh penipu.Setelah Penjual menaruh kepercayaan dan data barang berhasil diperoleh, penipu kemudian beraksi dengan mencari korban ke 2 (pembeli) dengan memposting di media sosial dan mengaku barang tersebut miliknya sendiri.Stategi penipu menjual barag dengan harga murah. Alasan kepepet butuh uang. Tujuannya agar pembeli iba. Penipu biasanya pandai berbicara dan sok memberikan penjelasan mengenai barang itu sampai akhirnya pembeli tertarik dan terperdaya.Salah satu siasat yg biasanya digunakan penipu adalah ingin cepat terjadi transasksi dengan meminta uang muka sebagai tanda jadi. Alasannya kalau nanti barang tdk diambil, maka akan dibeli orang lain. Karena sudah ada yg berani nawar dengan harga lebih tinggi.Setelah pembeli terperdaya, penipu secara diam diam menghubungi pembeli (korban 1) untuk mengantar barang tersebut dari penjual kepada pembeli. Dari situ, penjual pasti akan nurut karena penipu sebelumnnya sudah mengatakan bahwa yang beli adalah saudaranya. (lihat point 3).Tanpa disadari terjadilah kesepakatan transaksi, tapi uang akan ditransfer kepada penipu. Akhirnya penjual dan Pembeli ribut karena merasa ditipu. Penipu hilang tanpa jejak.

BACA JUGA: Pemkot Bandung Kecolongan, Pungli di Bonbin Masih Terjadi!

Untuk itu diperukan kewaspadaan dalam melakukan transasksi jangan sampai terjebak dalam penipuan Segitiga. Sebab, saat ini modus penipuan bisa dilakukan dengan berbagai cara dengan memanfaatkan teknologi seperti Artificial Intelegent (AI) (yan).