Tari Tjokronegoro, Warisan Budaya Asal Kabupaten Sidoarjo Kental dengan Nilai Luhur

Tari Tjokronegoro, Warisan Budaya Asal Kabupaten Sidoarjo Kental dengan Nilai Luhur

Kombinasi elemen-elemen ini tidak hanya memperkaya estetika tarian, tetapi juga memperdalam makna filosofis yang terkandung di dalamnya. Dari segi koreografi, Tari Tjokronegoro terdiri dari tiga bagian utama: pendahuluan, isi, dan penutup.

Bagian pendahuluan menekankan gerakan yang mencerminkan kebijakan dan kekuasaan seorang pemimpin, sementara bagian isi menampilkan dinamika gerakan yang menunjukkan semangat dan keberanian. Bagian penutup ditandai dengan gerakan yang melambangkan penghormatan dan kerendahan hati.

Iringan musik tradisional gamelan Jawa dengan gendhing Alas Kobong dan gendhing Tjokronegoro menambah kedalaman emosional dan spiritual pada setiap penampilan, menciptakan harmoni antara gerakan dan musik yang memukau penonton.

Meskipun memiliki nilai budaya dan historis yang tinggi, Tari Tjokronegoro sempat kurang dikenal luas oleh masyarakat Sidoarjo. Namun, upaya revitalisasi terus dilakukan, seperti yang terjadi pada tahun 2022 ketika siswa SMAN 1 Sidoarjo melakukan penelitian mendalam untuk menghidupkan kembali tarian ini.

Mereka mempelajari literatur, mewawancarai mantan penari, dan berkolaborasi dengan keluarga Munali Fatah untuk merekonstruksi gerakan dan esensi tarian. Inisiatif ini tidak hanya berhasil menghidupkan kembali Tari Tjokronegoro, tetapi juga meningkatkan kesadaran generasi muda akan pentingnya melestarikan warisan budaya lokal.

Tari Tjokronegoro kini kembali menjadi simbol kebanggaan bagi masyarakat Sidoarjo, mewakili semangat kepemimpinan, keberanian, dan identitas kultural yang kaya.

Melalui tarian ini, nilai-nilai luhur dari pendiri Kabupaten Sidoarjo terus diwariskan dan dihayati oleh generasi penerus, memastikan bahwa warisan budaya ini tetap hidup dan relevan dalam kehidupan modern.

Penulis: Belvana Fasya Saad