Antusiasme Libur Lebaran 2025: Nimo Highland Pangalengan Masih Jadi Primadona Wisatawan

Antusiasme Libur Lebaran 2025: Nimo Highland Pangalengan Masih Jadi Primadona Wisatawan

JABAR EKSPRES – Libur Lebaran 2025 disambut antusias oleh masyarakat, terlihat dari tingginya minat wisatawan yang memilih menghabiskan waktu bersama keluarga di berbagai destinasi wisata. Salah satu yang tetap menjadi favorit adalah Nimo Highland, yang berlokasi di Desa Banjarsari, Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung.

Manajer Nimo Highland, Erwin, melalui perwakilannya Lucky, mengatakan bahwa momen Lebaran tahun ini membawa lonjakan kunjungan wisatawan yang cukup signifikan dibandingkan hari biasa.

“Kalau dibandingkan dengan weekday atau weekend biasa, ada peningkatan kunjungan yang cukup terasa,” ujar Lucky saat ditemui di lokasi, Jumat (4/4).

Menurutnya, jumlah kunjungan saat hari kerja biasanya berada di angka sekitar 500 orang, dan sekitar 1.000 orang saat akhir pekan. Namun, saat libur Lebaran—terhitung mulai 31 Maret 2025 (hari H Lebaran)—jumlah pengunjung mencapai 800 orang, dan meningkat menjadi 1.000–1.400 orang per hari pada H+1 hingga H+3.

Daya Tarik Alam dan Wahana Baru

Nimo Highland menawarkan panorama 360 derajat hamparan kebun teh Pangalengan yang menjadi daya tarik utama. Di ketinggian 1.400 meter di atas permukaan laut (MDPL), wisatawan dapat menikmati keindahan alam dari berbagai spot ikonik, seperti Glass Sky Bridge sepanjang 150 meter yang menyajikan jalur melingkar dengan pemandangan hijau nan memesona.

“Bianglala raksasa juga menjadi ikon yang banyak diminati, terutama karena pengunjung bisa melihat luasnya kebun teh dari ketinggian,” tambah Lucky.

Untuk memperkaya pengalaman berwisata, pihak pengelola juga menghadirkan wahana baru berupa Mini Zoo yang ditujukan bagi pengunjung keluarga, terutama anak-anak.

Kunjungan Menurun Dibanding Tahun Lalu, Tapi Masih Aman

Meski ada peningkatan dibanding hari biasa, Lucky mengungkapkan bahwa secara keseluruhan, kunjungan wisatawan selama Lebaran 2025 mengalami penurunan sekitar 50 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2024.

“Walaupun menurun, jumlah kunjungannya masih dalam kategori aman. Kami nilai penurunan ini karena makin banyaknya destinasi wisata baru di kawasan Pangalengan dan Kabupaten Bandung secara umum,” jelasnya.

Sebagai strategi untuk tetap eksis dan berkontribusi terhadap peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD), pihak Nimo Highland terus memaksimalkan promosi melalui media sosial dan memperkuat pemberdayaan masyarakat lokal.