Jakarta, Beritasatu.com – Post-holiday Blues menjadi salah satu tantangan yang harus dihadapi setelah menjalani libur yang penuh kebahagiaan dan keseruan semasa Lebaran.
Perasaan malas, sedih, bahkan kehilangan semangat setelah masa liburan berakhir sering disebut sebagai post-holiday blues. Selama liburan, kita terbiasa dengan suasana santai, berkumpul dengan orang-orang terkasih, serta menikmati momen tanpa tekanan pekerjaan atau tugas harian.
Namun, ketika semuanya berakhir, otak dan tubuh kita butuh waktu untuk menyesuaikan diri kembali dengan ritme yang lebih teratur. Inilah yang sering memicu perasaan kosong atau kehilangan motivasi.
Lantas, apa sebenarnya maksud dari post-holiday blues ini? Dihimpun dari berbagai sumber, berikut penjelasan lengkapnya!
Apa Itu Post-Holiday Blues?
Post-holiday blues adalah perasaan cemas, sedih, atau stres yang muncul setelah masa liburan berakhir. Setelah momen penuh kebahagiaan dan kesibukan, banyak orang merasakan penurunan suasana hati atau yang sering disebut sebagai post-holiday blues. Kondisi ini biasanya bersifat sementara, dan sebagian besar orang akan kembali ke rutinitas normal dalam waktu singkat.
Bagi banyak orang, liburan dan kumpul keluarga adalah momen yang menyenangkan, tetapi bagi sebagian lainnya, periode ini justru bisa memperparah perasaan kesepian dan kesedihan. Selama masa liburan, emosi cenderung meningkat dan terkadang sulit untuk dikendalikan.
Sebuah studi berjudul The Christmas Effect on Psychopathology menelusuri literatur dari tahun 1980 hingga saat ini dengan kata kunci seperti Natal, depresi, dan gangguan psikiatri.
Hasilnya menunjukkan bahwa selama liburan Natal, jumlah kasus darurat psikiatri dan tindakan melukai diri sendiri cenderung menurun. Namun, setelah Natal, angka tersebut kembali meningkat.
Tinjauan sistematis tahun 2022 terhadap 25 studi juga menemukan bahwa tingkat rawat inap psikiatri lebih rendah selama Natal dan hari libur lainnya dibandingkan dengan waktu-waktu biasa.
Fenomena ini sering disebut sebagai post-vacation syndrome, di mana orang berusaha untuk kembali ke rutinitas setelah liburan berakhir.
Cara Mengatasi Post-Holiday Blues
Meskipun post-holiday blues umumnya tidak tergolong sebagai bentuk depresi serius, emosi yang terlibat bisa bervariasi, mulai dari perasaan hampa hingga kehilangan semangat.
Oleh karena itu, penting untuk mengenali tanda-tandanya dan menemukan cara yang sehat untuk kembali ke kehidupan sehari-hari setelah liburan usai. Berikut beberapa cara untuk mengatasinya:
Beri waktu untuk adaptasi: Jangan terlalu keras pada diri sendiri. Beri waktu untuk kembali menyesuaikan diri dengan rutinitas secara bertahap.Tetapkan tujuan baru: Buatlah daftar tujuan atau rencana baru untuk memberikan motivasi dan semangat setelah liburan.Jaga pola tidur dan pola makan: Mengembalikan pola tidur dan makan yang teratur dapat membantu tubuh lebih cepat beradaptasi.Lakukan aktivitas yang menyenangkan: Menyisihkan waktu untuk melakukan aktivitas yang disukai bisa membantu menjaga suasana hati tetap baik.Tetap terhubung dengan keluarga dan teman: Jika merasa kesepian, tetap berkomunikasi dengan orang-orang terdekat agar tidak merasa terisolasi.Rutin berolahraga: Aktivitas fisik dapat membantu meningkatkan produksi hormon endorfin yang berperan dalam meningkatkan suasana hati.Persiapkan diri sebelum liburan berakhir: Mempersiapkan diri untuk kembali ke rutinitas sebelum liburan benar-benar usai dapat membantu mengurangi rasa terkejut dan stres.
Dengan memahami post-holiday blues dan cara mengatasinya, kita bisa lebih siap menghadapi kembalinya rutinitas setelah liburan. Alih-alih merasa sedih, kita bisa mengubahnya menjadi kesempatan untuk merencanakan hal-hal baru dan tetap menjaga semangat dalam menjalani kehidupan sehari-hari.
