Blitar (beritajatim.com) – Sebanyak sembilan desa dan satu kelurahan di Kabupaten Blitar terdampak bencana angin kencang. Sejumlah bangunan rusak dan dua orang dilaporkan luka usai tertimpa pohon tumbang.
Data di BPBD Kabupaten Blitar tercatat ada 9 desa dan satu kelurahan yang terdampak angin kencang. Kesembilan desa yang terdampak tersebut diantaranya adalah Desa Sukosewu dan Tambakan di Kecamatan Gandusari, Kelurahan Bence, Desa Karangrejo dan Slorok di Kecamatan Garum, Desa Ploso Selopuro, Desa Jegu Sutojayan, Desa Sumberasri, Dayu dan Kedawung di Kecamatan Nglegok.
Ivong Berttyanto, Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Blitar menegaskan bahwa pihaknya langsung turun ke lapangan untuk melakukan asesmen dan evakuasi pohon serta bangunan yang rusak. BPBD Kabupaten Blitar pun kini tengah siaga untuk menangani bencana angin kencang yang sedang melanda.
“Ada TK Alhidayah 2 di Desa Karangrejo mengalami kerusakan berat karena tertimpa pohon tumbang. Selanjutnya di Desa Sukosewu ada pohon waru tumbang menimpa dapur rumah warga sehingga mengalami kerusakan berat,” kata Ivong, Jumat (31/1/2025).
Dalam bencana angin kencang ini ada 2 korban luka. Satu korban luka berasal dari Desa Ploso dan satu lagi berasal dari Desa Kedawung Kabupaten Blitar. Pohon yang tumbang menimpa dapur rumah warga di Desa Ploso, mengakibatkan satu orang tertimpa material tembok rumah hingga mengalami luka bagian kepala serta pundak.
Sementara di Desa Kedawung, pohon tumbang juga menimpa atap dapur dan bangunan warga yang menyebabkan satu korban luka di kaki.Kini kedua korban sudah mendapatkan perawatan intensif dari tim medis.
“Penanganan kedaruratan sampai saat ini masih terus dilakukan seperti pembersihan lokasi dan asesmen. Untuk 2 orang yang mengalami luka ringan dipastikan sudah mendapat penanganan medis,” tegasnya.
Salah satu bangunan yang rusak parah adalah TK Alhidayah 2 di Desa Karangrejo Kecamatan Garum Kabupaten Blitar. Bangunan kelas yang ada di TK tersebut rusak parah usai tertimpa pohon yang roboh.
Beruntung saat kejadian anak-anak TK sudah pulang. Sehingga tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut.
“Ada 2 kelas yang rusak masih baru kog ini masih 8 bulan berdiri kelasnya, beruntung anak-anak sudah pulang,” kata Tamyis, pemilik yayasan TK Alhidayah 2.
Kini warga bersama pengurus tengah melakukan pembersihan pohon yang tumbang dan menimpa bangunan kelas tersebut. Sementara waktu pembelajaran di TK tersebut juga dihentikan hingga proses evakuasi selesai. [owi/beq]
