Cara Mengontrol Emosi dalam Islam Agar Tak Berujung pada Keburukan

Cara Mengontrol Emosi dalam Islam Agar Tak Berujung pada Keburukan

YOGYAKARTA – Dalam agama Islam, emosi marah perlu dikendalikan agar tidak berujung pada hal buruk. Bahkan, Islam menempatkan seseorang yang mampu mengendalikan amarahnya dengan ganjaran surga. Agar mendapatkan pahala dan kebaikan, cara mengontrol emosi dalam Islam perlu diamalkan dengan baik yakni dengan melakukan beberapa hal.

Cara Mengontrol Emosi dalam Islam

Cara kontrol emosi marah yang baik dalam Islam telah dicontohkan oleh Rasulullah SAW. Nabi memiliki beberapa cara yang bisa dilakukan agar emosi negatif bisa mereda. Cara tersebut adalah sebagai berikut.

Ubah posisi duduk hingga berbaring

Nabi Muhammad SAW memiliki metode yang ampuh untuk mengendalikan kemarahan. Metode tersebut diceritakan oleh Abu Hurairah r.a. Dilansir dari NU Online, Abu Hurairah mengatakan, Nabi Muhammad SAW mengubah posisinya dari berdiri menjadi duduk dan dari menjadi berbaring. Semua itu dilakukan dengan begitu kemarahannya reda. (Abu Hamid Al-Ghazali, Ihya’ Ulumiddin, [Beirut, Darul Fikr: 2018 M/1439 H-1440 H], juz III, halaman 180)

Meminta perlindungan dan berwudhu

Nabi Muhammad SAW juga menganjurkan agar orang yang marah besar agar membaca ta’awudz dan berwudhu. Hal tersebut sebagaimana sebuah hadits berikut ini, dilasir dari NU Online.

قال رسول الله صلى الله عليه وسلم إن الغضب من الشيطان وإن الشيطان خلق من النار وإنما تطفأ النار بالماء فإذا غضب أحدكم فليتوضأ

Artinya;

“Marah itu berasal dari setan. Setan diciptakan dari api. Api dapat dipadamkan oleh air. Bila salah seorang dari kalian marah, hendaklah ia berwudhu,” (HR Abu Dawud).

Diam dan meredam kemarahan dalam diri

Nabi Muhammad SAW juga sempat berpesan bahwa saat kemarahan melanda, maka diminta untuk diam. Perilaku diam ini dalam artian tak melakukan apapun termasuk perbuatan buruk dan perkataan yang buruk. Diam dalam konteks ini adalah menenangkan diri.

ما تَجَرَّعَ عبدٌ جرعةً أفضلَ عند الله من جرعة غَيْظٍ يكظمُها ابتغاءَ وجه الله

Artinya;

“Rasulullah bersabda, ‘Tidak ada tegukan seorang hamba yang lebih utama di sisi Allah melebihi tegukan seseorang menahan marah karena mengharapkan ganjaran Allah,’” (HR Bukhari dalam Kitab Al-Adabul Mufrad).

Berdoa dan mengingat Allah SWT

Untuk mengendalikan emosi amarah, disarankan untuk berdoa dan mengingat Allah SWT. Ketenangan bisa didapatkan saat seseorang mengingat Allah SWT baik melalui doa maupun dzikir. Hal tersebut sebagaimana dijelaskan oleh Imam Al-Mawardi di kitab Adabud Dunya wad Din halaman 258 yang artinya adalah sebagai berikut.

“Ketahuilah bahwa untuk menenangkan kemarahan ketika datang ada beberapa cara yang bisa membantu kesabaran; di antaranya adalah dengan mengingat Allah swt. Mengingat-Nya akan mengarahkan pada rasa takut kepada-Nya, dan rasa takut akan mendorongnya untuk taat kepada-Nya, sehingga ia akan kembali kepada kesopanan dan mengikuti perintah-Nya. Dengan demikian, kemarahan akan hilang. Allah berfirman: “Dan ingatlah Tuhanmu apabila kamu lupa.” (QS  Al-Kahfi: 24).” (Al-Mawardi, Adabud Dunya wad Din, halaman 258).

Itulah beberapa cara mengontrol emosi dalam islam. Kunjungi VOI.id untuk mendapatkan informasi menarik lainnya.