Pacitan (beritajatim.com) – Pengelolaan destinasi wisata Pantai Pancer Door Pacitan kembali menjadi sorotan. Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Pantai Pancer Door, Sunyoto Karyawan, mengungkapkan bahwa pihaknya tidak pernah dilibatkan dalam pembahasan terkait pedagang atau pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di kawasan tersebut.
“Ini berada di wilayah Kelurahan Ploso, seharusnya pelaku UMKM juga diprioritaskan untuk masyarakat sekitar. Tapi banyak juga yang dari wilayah lain, apakah itu sudah diatur oleh Disparpora atau bagaimana? Karena selama ini kami sebagai Pokdarwis belum pernah dilibatkan,” ujar Sunyoto, ditulis Senin (14/02/2025).
Selain itu, Ia juga menyoroti aspek keamanan di kawasan wisata tersebut. Ia menilai ada beberapa fasilitas penunjang yang rusak atau hilang, termasuk lampu penerangan yang tidak berfungsi.
“Tentunya faktor keamanan harus ada perubahan. Silakan lihat, ada beberapa fasilitas yang kurang dirawat, bahkan lampu penerangan ada yang hilang. Itu memang tidak dipasang atau ada yang mengambil?” tegasnya.
Sementara itu, kondisi pusat kuliner di Pantai Pancer Door juga menjadi perhatian. Setelah para pedagang dipindahkan ke Plaza Kuliner di sisi selatan, lokasi lama tampak terbengkalai. Beberapa lapak mengalami kerusakan, sementara area sekitar mulai ditumbuhi rumput liar akibat kurangnya perawatan.
Menanggapi hal ini, Kepala Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Pemuda, dan Olahraga (Disparbudpora) Pacitan, Turmudi, menyatakan bahwa pihaknya tengah mencari solusi agar shelter kuliner yang dibangun dengan anggaran miliaran rupiah itu tetap bermanfaat.
“Tahun ini ada pemeliharaan bekas lokasi pedagang lama untuk ekonomi kreatif seperti penjualan batu akik dan oleh-oleh,” katanya.
Pemerintah daerah berupaya agar kawasan tersebut tidak menjadi aset terbengkalai. Selain revitalisasi, sejumlah lampu penerangan di Plaza Kuliner yang sempat mati dan hilang kini telah diperbaiki. Sehingga suasana lebih nyaman bagi wisatawan. Harapannya, Pantai Pancer Door dapat terus berkembang sebagai pusat ekonomi kreatif dan destinasi wisata unggulan di Pacitan. “Yang penting ada kebersamaan, tidak ribut,” pungkas Turmudi. (end/ian)
