Warga Binaan Lapas Mojokerto Ikuti Program Pembinaan SAE, Apakah Itu?

Warga Binaan Lapas Mojokerto Ikuti Program Pembinaan SAE, Apakah Itu?

Mojokerto (beritajatim.com) – Warga binaan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Mojokerto mengikuti Program Pembinaan Sarana Asimilasi dan Edukasi (SAE). Program ini bertujuan untuk membekali warga binaan dengan keterampilan di bidang budidaya perikanan yang dapat menjadi bekal setelah mereka kembali ke masyarakat.

Dalam kegiatan ini, Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) didampingi oleh petugas pembinaan memastikan proses perawatan ikan lele berjalan dengan baik. Mulai dari pemberian pakan, pemantauan kualitas air hingga pemeliharaan kolam dilakukan dengan teratur dan sesuai prosedur budidaya yang benar.

Kepala Lapas Kelas IIB Mojokerto, Rudi Kristiawan mengatakan, program pembinaan tersebut menjadi salah satu langkah strategis dalam memberikan keterampilan yang bermanfaat bagi warga binaan. “Kami ingin memastikan bahwa masa pembinaan di Lapas Mojokerto bukan hanya sekadar menjalani hukuman,” ungkapnya, Minggu (16/2/2025).

Tetapi juga menjadi kesempatan bagi WBP untuk belajar dan mengembangkan keterampilan. Program budidaya ikan lele tersebut diharapkan dapat menjadi bekal yang bermanfaat bagi mereka saat kembali ke masyarakat nantinya. Selain sebagai media pembelajaran, hasil dari budidaya ikan lele ini juga dapat dimanfaatkan.

“Hasil dari budidaya ikan lele ini juga dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan di dalam Lapas sebagai bagian dari program kemandirian. Dengan pembinaan yang terarah dan berkelanjutan, Lapas Kelas IIB Mojokerto terus berkomitmen untuk menciptakan warga binaan yang produktif dan siap berkontribusi positif setelah masa pidana mereka selesai,” tegasnya. [tin/aje]