UMKM Indonesia Punya Peluang Besar

UMKM Indonesia Punya Peluang Besar

Jakarta, Beritasatu.com – Sekretaris Jenderal Asosiasi UMKM Indonesia (Akumindo), Eddy Misero, menanggapi maraknya fenomena generasi muda yang menggaungkan tagar Kabur Aja Dulu sebagai simbol keinginan mencari peluang di luar negeri.

Menurutnya, fenomena ini adalah bagian dari dinamika masyarakat global saat ini. Namun, Eddy menekankan peluang di dalam negeri, khususnya dalam pengembangan UMKM, sangat besar dan harus dimanfaatkan secara maksimal.

Eddy menjelaskan fenomena Kabur Aja Dulu memang bisa menjadi kesempatan untuk belajar dan menyerap ilmu dari negara lain. Namun, ia menilai #ProduktifDiNegeriSendiri juga menawarkan kesempatan yang sama besarnya. Bahkan, membangun usaha di dalam negeri bisa menjadi motivasi bagi generasi muda untuk lebih mandiri dan inovatif.

“Berhenti berharap pada orang lain. Anak muda harus kreatif, menciptakan hal baru, atau meningkatkan yang sudah ada agar lebih bernilai,” ujar Eddy kepada BeritaSatu, Senin (24/2/2025).

Menurut Eddy, generasi muda Indonesia memiliki potensi besar untuk berkembang di dalam negeri. Pasar domestik yang luas memberikan peluang besar bagi mereka yang ingin berkecimpung di sektor usaha mikro, kecil, dan menengah.

“Pasar dalam negeri mencapai 280 juta orang. Jika kita bisa memanfaatkan potensi lokal saja, itu sudah sukses. Bayangkan jika kita bisa menjual produk dan jasa ke pasar global?” tutur Eddy.
Generasi Muda Harus Percaya Diri

Lebih lanjut, Eddy menekankan generasi muda harus mengandalkan kemampuan dan potensinya sendiri agar bangsa ini semakin maju. Ia juga mengajak mereka untuk memiliki semangat berjuang demi kemajuan Indonesia.

“Indonesia membutuhkan anak muda yang siap berjuang dan bertahan. Kita ingin menjadi negara maju dan sejahtera pada 2045. Tinggal 20 tahun lagi, kita harus bersungguh-sungguh,” tegasnya.

Dengan potensi pasar yang besar dan berbagai peluang UMKM di Indonesia, Eddy mengajak generasi muda untuk lebih berani berwirausaha dan memanfaatkan sumber daya di dalam negeri daripada memilih “kabur” ke luar negeri tanpa perencanaan yang matang.