1 Semen Mengeras, Damkar Turun Tangan Evakuasi Jasad Pemilik Toko yang Dicor di Rawamangun Megapolitan

1
                    
                        Semen Mengeras, Damkar Turun Tangan Evakuasi Jasad Pemilik Toko yang Dicor di Rawamangun
                        Megapolitan

Semen Mengeras, Damkar Turun Tangan Evakuasi Jasad Pemilik Toko yang Dicor di Rawamangun
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com –
Polisi meminta bantuan petugas pemadam kebakaran untuk mengevakuasi jasad pemilik toko di Jalan Pemuda, Rawamangun, Jakarta Timur, yang dicor di saluran air.
Menurut Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Nicolas Ary Lilipaly, hal itu dilakukan karena kondisi semen yang sudah mengeras.
“Dan itulah kita bersama-sama dengan Damkar nanti yang akan membongkar semen itu untuk kita lakukan otopsi mayat. Mungkin itu yang dapat saya sampaikan,” ucap Nicolas di tempat kejadian perkara (TKP), Rabu (26/2/2025) malam.
Nicolas menduga, korban berinisial JS (69) sudah tewas selama dua hari dan dikerumuni lalat sebelum dicor oleh pelaku, ZA (35).
“Selanjutnya dia masukkan ke dalam saluran air berupa got dan ditutup dengan semen, dengan batu bata,” kata Nicolas.
Polisi menduga pembunuhan pemilik toko ini dilakukan oleh ZA, seorang kuli yang bekerja di proyek renovasi toko tersebut.
“Dan kebetulan, terduga pelaku ini, kebetulan berada di TKP. Dia menjaga TKP ini, proyek yang ada di sini,” jelas Nicolas.
Kejadian ini bermula pada Minggu (16/2/2025), saat korban datang ke proyek renovasi tokonya karena tukangnya mogok kerja.
“Korban datang ke proyek karena karyawan yang bekerja di sini mogok kerja, sehingga korban agak sedikit marah,” ucap Nicolas.
Nicolas menjelaskan, terduga pelaku adalah seorang kuli yang bekerja di proyek renovasi tersebut dan bertugas menjaga lokasi.
“Kebetulan, terduga pelaku ini berada di TKP (tempat kejadian perkara). Dia menjaga proyek yang ada di sini,” jelas Nicolas.
Saat itu, korban mengajak terduga pelaku untuk melapor ke Polres Metro Jakarta Timur terkait indikasi pencurian peralatan proyek oleh karyawan.
Ketika korban mengajak terduga pelaku untuk melapor ke Polres Metro Jakarta Timur soal dugaan pencurian peralatan proyek, terduga pelaku menolak dan meminta gajinya sebesar Rp 900 ribu.
“Namun, karena korban emosi, korban memukul,” kata Nicolas.
Nicolas menambahkan, korban yang marah lantas menganiaya terduga pelaku di dalam tokonya.
“Awalnya dia (korban) menampar terduga pelaku. Selanjutnya, dia memukul dan akhirnya terduga pelaku menangkis dan mendorong, sehingga korban jatuh,” tuturnya.
Akibat insiden tersebut, terduga pelaku yang sudah naik pitam membalas perbuatan korban hingga berujung maut.
“Selanjutnya, terjadilah apa yang dinamakan pembunuhan atau penganiayaan berat yang menyebabkan korban meninggal dunia,” ungkap Nicolas.
Setelah insiden tersebut, korban dipukul dan ditimpa menggunakan batu hingga dinyatakan meninggal dunia di dalam tokonya.
“Pada 18 Februari 2025, terduga pelaku memastikan bahwa korban telah meninggal dan panik. Selanjutnya, terduga pelaku menyeret korban dan menaruhnya di saluran air, kemudian ditutup dengan semen dan batu bata,” tutur Nicolas.
Saat ini, pelaku telah ditangkap oleh Polres Metro Jakarta Timur. Sementara jenazah korban dievakuasi ke RS Polri Kramat Jati untuk proses otopsi.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.