Pamekasan (beritajatim.com) – Sebanyak 11 peristiwa kecelakaan lalu lintas, terjadi di Pamekasan, selama Operasi Keselamatan Semeru 2025, yang digelar selama 14 hari terakhir, terhitung sejak Senin hingga Minggu (10-23/2/2025) kemarin.
“Dalam Operasi Keselamatan Semeru 2025 berlangsung selama 14 hari terakhir, tercatat sebanyak 11 kejadian kecelakaan lalu lintas di Pamekasan,” kata Kasatlantas Polres Pamekasan, AKP Bagus Wijanarko, Senin (24/2/2025).
Beruntung dari peristiwa tersebut, tidak satupun peristiwa kecelakaan lalu lintas mengakibatkan korban jiwa. “Untuk korban jiwa, alhamdulilah nihil, termasuk korban luka berat juga nihil, tapi luka ringan tercatat ada 18 korban,” ungkapnya.
“Namun dari peristiwa kecelakaan ini, total kerugian materil akibat kecelakaan lalu lintas ditaksir sekitar Rp 28.500.000,-,” sambung AKP Bagus Wijanarko.
Hanya saja sekalipun angka kecelakaan lalu lintas relatif sedikit dibanding sebelumnya, angka pelanggaran lalu lintas masih terbilang tinggi. “Pelanggaran lalu lintas berupa teguran terhadap pengendara, tercatat sebanyak 1.858 pelanggaran,” jelasnya.
“Selain angka tersebut, juga terdapat pengendara yang melanggar arus lalu lintas, dan mereka dikenakan sanksi etle mobile atau tilang elektronik sebanyak 23 pelanggar,” imbuhnya.
Sebelumnya pihaknya menyampaikan jika Operasi Keselamatan Semeru 2025, dilakukan sebagai langkah antisipatif terhadap beragam pelanggaran lalin. “Ini bentuk antisipasi kami agar sopir dan penumpang terhindar dari kecelakaan yang diakibatkan karena masalah teknis kendaraan,” imbuhnya.
“Maka dari itu, kami mengajak seluruh elemen masyarakat agar selalu tertib dan disiplin berlalu lintas dengan tidak melakukan berbagai pelanggaran yang sudah ditetapkan. Hal ini demi keamanan, ketertiban dan keselamatan, baik bagi pribadi maupun masyarakat umum,” imbaunya.
Dalam operasi tersebut personil gabungan yang dikomando Satlantas Polres Pamekasan, juga melakukan berbagai kegiatan sosialisasi sebagai langkah antisipatif, termasuk dengan melakukan pengecekan kendaraan umum demi keamanan dan kenyamanan penumpang.
“Kami meyakini pengecekan ini dapat membangun budaya disiplin dan tertib, serta selalu mengedepankan etika berlalu lintas demi meningkatkan kualitas keselamatan berlalu lintas. Sekaligus menekan angka pelanggaran maupun fatalitas korban kebakaran lalu lintas,” pungkasnya. [pin/but]
