Paus Fransiskus, yang dirawat di rumah sakit minggu lalu, menderita pneumonia di kedua paru-parunya. Perkembangan ini disampaikan Vatikan pada Selasa 18 Februari 2025.
“Tes laboratorium, sinar-X dada, dan kondisi klinis sang paus terus menunjukkan gambaran yang kompleks,” sebut pernyataan Vatikan, seperti dikutip dari CNA.
Paus Fransiskus, yang berusia 88 tahun, dirawat di Rumah Sakit Gemelli di Roma pada Jumat (14/2) karena bronkitis. Namun, Vatikan pada Senin 17 Februari 2025 mengumumkan bahwa mereka mengubah pengobatannya setelah tes dilakukan.
Pada Selasa, Vatikan menjelaskan bahwa Bapa Suci mengalami “infeksi dari berbagai jenis mikroba” yang muncul di atas kondisi paru-parunya yang sudah lemah akibat “broniektasis dan bronkitis asmatik”, sehingga memerlukan penggunaan kortison dan antibiotik, yang membuat perawatannya menjadi lebih rumit.
“CT scan dada lanjutan yang dijalani paus pada sore hari ini … menunjukkan timbulnya pneumonia bilateral (pneumonia ganda), yang memerlukan terapi obat tambahan,” ungkap pernyataan Vatikan.
Paus Fransiskus kehilangan sebagian paru-paru kanannya saat berusia 21 tahun karena pleuritis yang hampir merenggut nyawanya.
“Meskipun begitu, Paus Fransiskus dalam semangat yang baik,” tambah Vatikan.
Menurut Vatikan, Paus Fransiskus menghabiskan hari kelimanya di rumah sakit dengan beristirahat, berdoa, dan membaca.
“Dia mengucapkan terima kasih atas dukungan yang diterimanya saat ini dan dengan rasa syukur meminta kita untuk terus berdoa untuknya,” bunyi pernyataan Vatikan.
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4937928/original/046976900_1725595799-20240906-Paus_Bertolak-AFP_2.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)