Tingkatkan Inklusi Keuangan Syariah, OJK Gelar Kampanye selama Ramadan – Page 3

Tingkatkan Inklusi Keuangan Syariah, OJK Gelar Kampanye selama Ramadan – Page 3

Liputan6.com, Jakarta Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menggelar kampanye nasional keuangan syariah selama bulan Ramadan melalui program Gebyar Ramadan Keuangan Syariah (GERAK Syariah), yang berlangsung di AEON Mall BSD City, Tangerang, pada Minggu (23/2/2025).

Kampanye ini bertujuan untuk mengoptimalkan momentum bulan Ramadan 1446 H serta meningkatkan literasi dan inklusi keuangan syariah secara masif dan merata.

Dalam sambutannya, Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Jasa Keuangan, Edukasi, dan Perlindungan Konsumen OJK, Friderica Widyasari Dewi, mengajak semua pihak untuk memanfaatkan momentum menjelang bulan Ramadan guna meningkatkan literasi dan inklusi keuangan syariah di Indonesia.

Menurutnya, bulan Ramadan merupakan waktu yang tepat untuk membuka ruang bagi kegiatan positif yang memberikan manfaat kepada masyarakat, khususnya dalam bidang keuangan syariah.

“Insya Allah, sebentar lagi kita semua akan memasuki bulan Ramadan tahun ini. Ini bulan yang kita nanti-nantikan, dan tentu saja ini merupakan awal yang baik untuk mengisi Ramadan dengan kegiatan yang positif, bermanfaat, serta meningkatkan literasi dan inklusi keuangan syariah di Indonesia,” kata Friderica.

Survei BPS dan OJK

Perempuan yang akrab disapa Kiki ini juga menyampaikan hasil survei nasional literasi dan inklusi keuangan yang baru saja dilakukan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) bersama OJK.

Hasil survei tersebut menunjukkan bahwa meskipun masyarakat cukup familiar dengan perbankan konvensional, ketika ditanya tentang perbankan syariah, banyak yang tidak tahu atau merasa bingung.

Fenomena ini tidak hanya terjadi di daerah terpencil, tetapi juga di wilayah perkotaan seperti Jakarta Timur, di mana banyak responden mengalami kesulitan dalam memahami produk dan layanan keuangan syariah.

“Beberapa hari yang lalu kami melakukan survei di DKI Jakarta, tepatnya di Jakarta Timur. Hasilnya, ketika ditanya tentang keuangan syariah, banyak yang menggeleng, tidak mengerti,” ujarnya.