JAKARTA – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta bekerja sama dengan BMKG dan instansi terkait menggelar operasi modifikasi cuaca (OMC) di Jakarta untuk mengantisipasi hujan ekstrem yang berpotensi menyebabkan banjir di ibu kota. Langkah ini diambil sebagai upaya pencegahan bencana hidrometeorologi akibat tingginya curah hujan.
Ketua Sub Kelompok Logistik dan Peralatan BPBD DKI Jakarta Michael Sitanggang menyatakan, operasi hari ini mencakup satu sorti penyemaian di wilayah barat daya-barat laut Jakarta.
Hingga saat ini, total lima sorti telah dilakukan dengan penggunaan 4 ton garam NaCl food-grade untuk menurunkan potensi hujan ekstrem.
Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Tata Kelola Modifikasi Cuaca BMKG Budi Harsoyo menjelaskan, pertumbuhan awan hujan di Jakarta, Banten, dan Jawa Barat cukup tinggi, dengan kelembapan udara mencapai 100%. Jika curah hujan diprediksi melebihi 50 mm/hari, maka modifikasi cuaca di Jakarta akan dilakukan untuk mengurangi dampak banjir.
BMKG menegaskan OMC tidak akan menyebabkan kekeringan di Jakarta. Jika curah hujan berada dalam kondisi normal, hujan tetap akan turun secara alami di ibu kota. Terkait hal itu, masyarakat tidak perlu khawatir modifikasi cuaca akan menghilangkan curah hujan sepenuhnya.
Modifikasi cuaca di Jakarta dilakukan sebagai langkah strategis untuk mencegah banjir akibat hujan ekstrem. Dengan penyemaian garam NaCl yang tepat, diharapkan intensitas curah hujan dapat dikendalikan tanpa mengganggu keseimbangan cuaca di ibu kota.
