Anggaran Dipotong Triliunan, Kementerian PKP Justru Semangat Bangun Rumah Gratis

Anggaran Dipotong Triliunan, Kementerian PKP Justru Semangat Bangun Rumah Gratis

Jakarta, Beritasatu.com – Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait mengatakan, pihaknya semakin semangat dan kreatif meski anggaran telah dipangkas menjadi Rp 1,613 triliun. Ara, sapaan akrab Maruarar Sirait mengatakan, walau pagu anggaran Kementerian PKP dipangkas, kementeriannya berhasil mengeluarkan tiga terobosan kebijakan pembangunan rumah untuk rakyat secara gratis.

Ara menyebutkan, tiga terobosan kebijakan tersebut belum pernah terjadi di masa pemerintahan sebelumnya. Terobosan pertama, yakni Kementerian PKP berhasil menerapkan kebijakan bea perolehan hak atas tanah (BPHTB) bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).

“Mungkin ini belum pernah terjadi sebelumnya. Nomor satu, memberikan bagi rakyat MBR, BPHTB itu 0%. Saya pikir sebelumnya belum pernah terjadi,” kata Ara di kompleks parlemen Senayan, Kamis (6/2/2025).

Kemudian, Ara melanjutkan, terobosan kedua untuk kebijakan pembangunan rumah gratis, yakni ditiadakannya persetujuan bangunan gedung (PBG) atau izin mendirikan bangunan (IMB), dalam arti menjadi gratis.

“Yang kedua, PBG, dahulu IMB itu gratis. Yang ketiga adalah PPN di bawah Rp 2 miliar sampai Juni ini 0%,” terang Ara.

Lebih lanjut, Ara mengatakan adanya tiga terobosan kebijakan ini diharapkan dapat menstimulus rakyat untuk mau membangun rumah. Ia mengatakan landasan ketiganya agar masyarakat tidak terlalu konsumtif, tetapi mengalokasikan uangnya di saat negara tidak lagi menarik biaya perizinannya.

“Karena harga tanah kan juga meningkat. Harga bahan bangunan juga relatif pada akhirnya dengan inflasi meningkat. Jadi dengan kemudahan yang kita lakukan, yang menurut saya sebelumnya mungkin belum pernah dilakukan,” ujarnya.

Diketahui, pagu anggaran awal Kementerian PKP untuk tahun 025 yang awalnya sebesar Rp 5,274 triliun, kini dipangkas menjadi tersisa Rp 1,613 triliun.

Ara mengatakan, keputusan pemangkasan anggaran itu justru membuat kementerian yang diampunya lebih bersemangat. Selain memaksimalkan anggaran yang tersedia, ia mengatakan Kementerian PKP akan semakin kreatif ke depannya.

“Saya pikir sudah terbuka bahwa ada efisiensi, kami dari Rp 5,2 triliun menjadi sekitar Rp 1,6 triliun, tentunya itu tetap membuat kita semangat dan membuat kita harus kreatif ya,” kata Ara.

Ara menjelaskan, sisi kreatif ini dilancarkan guna melaksanakan program utama Presiden Prabowo Subianto, yakni tiga juta rumah, baik yang baru dibangun maupun yang akan direnovasi.

Akan tetapi, Ara mengatakan masih terdapat program yang bermanfaat bagi masyarakat, semisal Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS), untuk tetap dilanjutkan.

“Kami berpikir misalnya program-program yang menyentuh masyarakat langsung, seperti BSPS, kami juga udah lihat di lapangan program itu sangat bermanfaat ya sama masyarakat,” ungkap Ara.

Selain itu, Ara menuturkan pihaknya juga masih berfokus pada program Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).

“Kemudian juga soal FLPP paling nggak 220.000 itu tetap kita jalankan tahun ini FLPP ya dan itu minimal karena kami sudah berusaha mensimulasi, mencari jalan untuk bagaimana meningkatkan jumlahnya, tetapi setidaknya kita punya titik awal itu,” terang Ara dalam menanggapi kebijakan pembangunan rumah gratis.