4. Pawai Tatung di Singkawang
Pawai tatung adalah parade atraksi kesaktian warga Dayak-Tiongkok. Tradisi ini biasanya dilaksanakan 15 hari setelah Tahun Baru Imlek atau menjadi rangkaian perayaan Cap Go Meh.
Pawai tatung lahir dari peleburan tradisi Tionghoa dan budaya Dayak. Dalam bahasa Hakka, tatung adalah orang yang dirasuki roh, dewa, leluhur, ataupun kekuatan supranatural lain.
Dalam pelaksanaannya, para tatung akan beratraksi dan menunjukkan kekebalan mereka dengan cara menusuk diri dengan kawat atau berjalan di atas pecahan kaca. Namun sebelum melakukan atraksi, para tatung harus berpuasa selama tiga hari sebagai bentuk pembersihan dan penyucian diri.
Sebelum digelar pawai tatung, akan digelar pawai lampion, pawai naga, dan arak-arakan barongsai terlebih dahulu.
5. Perayaan Imlek di Pulau Kemaro di Palembang
Masyarakat Palembang merayakan Imlek di Pulau Kemaro, yakni sebuah pulau yang terletak di tengah Sungai Musi. Acara di sini diisi dengan berbagai kesenian khas Imlek, seperti barongsai, wayang orang khas China, dan kesenian tradisional lainnya. Tak ketinggalan, ribuan lampion khas Imlek juga menghiasi pulau tersebut.
Penulis: Resla
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3026191/original/024738000_1579431993-20200119-Festival-Grebeg-Sudiro-di-Surakarta-1.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)