Liputan6.com, Yogyakarta – Tahu takwa merupakan kuliner khas sekaligus ikon Kota Kediri, Jawa Timur. Kuliner ini sudah ada di Kediri lebih dari 100 tahun lalu.
Mengutip dari kedirikota.go.id, tahu takwa sudah menjadi kuliner khas masyarakat Kediri sejak 1912. Lahirnya tahu takwa berawal dari keberadaan imigran asal Tiongkok.
Pada 1900, banyak pendatang Tiongkok yang mulai memasuki Kediri. Mereka memiliki kebiasaan mengolah tahu untuk dijadikan aneka makanan.
Pada masa itu, masyarakat Kediri belum ada yang memproduksi tahu. Orang-orang Tiongkok yang melihat kesamaan air di Kediri dan Tiongkok pun tertarik untuk memproduksi tahu.
Dalam sejarah Chou Ku Fei dari China, awalnya warga Tiongkok membuat tahu berwarna putih. Namun, mereka kemudian mulai memproduksi tahu berwarna kuning karena lebih menggambarkan Kota Kediri yang saat itu identik dengan bangunan bernuansa kuning di sepanjang jalan.
Perubahan warna itu juga menyimbolkan hubungan Tiongkok dan Kediri. Tahu kuning inilah yang kemudian disebut dengan tahu takwa.
Nama tahu takwa berasal dari Suku Hokkian yang bernama Kwa. Mendapat pengaruh peleburan dari Tiongkok ke Jawa, maka penyebutannya berubah menjadi takwa.
Kampung Tahu
Saat ini, Kota Kediri memiliki salah satu destinasi wisata yang sekaligus menjadi sentra pembuatan tahu takwa, yakni Kampung Tahu. Kampung Tahu berlokasi di Kelurahan Tinalan Gg.4, Kecamatan Pesantren, Kota Kediri, Jawa Timur.
Keberadaan Kampung Tahu sebenarnya sudah ada sejak 1950. Namun, peresmiannya baru dilakukan pada Agustus 2019.
Sebelum menjadi sentra pembuatan tahu takwa, Kampung Tahu dulunya merupakan daerah yang mayoritas penduduknya berprofesi sebagai penjual tahu. Melihat potensi tersebut, pemerintah setempat kemudian menjadikan kampung tersebut sebagai destinasi wisata sekaligus pusat produksi tahu.
Adapun masyarakat setempat memiliki kemampuan memproduksi tahu secara turun-temurun. Saat ini, para pembuat tahu merupakan generasi ketiga. Dahulu, para pedagang menjual tahu dengan cara berkeliling menggunakan sepeda.
Selain tahu takwa, masyarakat di Kampung Tahu juga mengolah aneka tahu lainnya, seperti stik tahu, tahu walik, tahu cokelat, dan masih banyak lagi.
Perkembangan teknologi pun memengaruhi peralatan yang digunakan untuk membuat tahu. Hal ini tentu mempermudah masyarakat dalam memproduksi tahu.
Untuk membuat tahu takwa dibutuhkan dua hingga tiga kali lipat bahan dibanding tahu sayur putih. Proses perendaman kedelai dan pendiaman adonan tahu takwa juga tergolong lebih lama. Hal ini yang menjadikan tahu takwa memiliki tekstur yang lebih padat dan kenyal dengan kadar air yang lebih rendah.
Saat ini, tahu takwa Kediri sudah mengalami berbagai macam perkembangan, mulai dari segi produk, proses pembuatan, cara berjualan, dan aspek lainnya. Meski demikian, tahu takwa masih menjadi kuliner ikonis khas Kediri.
Penulis: Resla
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3944064/original/017221800_1645666873-47561666521_02125ed1a9_z.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)