TRIBUNJATIM.COM – Kumpulan berita peristiwa viral jadi sorotan publik yang tersangkum dalam berita viral terpopuler hari Senin, 27 Januari 2025.
Berita pertama sosok Arsin bin Sanip, Kepala Desa (Kades) Kohod menolak perintah Presiden Prabowo Subianto untuk membongkar pagar laut Tangerang, Banten yang bermasalah.
Selanjutnya berita Gubernur Jawa Barat terpilih Dedi Mulyadi tertawa atas pengakuan penolak penutupan tambang ilegal.
Ada juga berita tanggapan Dinas Pendidikan Sragen soal ijazah SD jadi bungkus mie yang viral di media sosial.
Berikut selengkapnya berita viral terpopuler hari ini, Senin (27/1/2025) di TribunJatim.com.
1. Harta Kekayaan Kades Arsin Disorot, Punya Rubicon, Debat Sama Menteri Cegah Pagar Laut Dibongkar
Harta kekayaan Kades Kohod, Arsin bin Sanip, menjadi sorotan, tolak pagar laut dibongkar (X/bung_madin)
Di tengah polemik pagar laut di Kabupaten Tangerang, Banten, sosok Arsin bin Sanip belakangan menjadi sorotan publik.
Pasalnya ia justru menolak perintah Presiden Prabowo Subianto untuk membongkar pagar laut yang bermasalah tersebut.
Sontak penolakan dari Kepala Desa (Kades) Kohod ini memicu pertanyaan mengenai harta kekayaannya yang diduga melimpah.
Kemunculan Kades Kohod menjadi sorotan saat Menteri Agraria dan Tata Ruang (ATR/BPN) Nusron Wahid menyidak lahan pagar laut di Tangerang pada Jumat (24/1/2025).
Nusron mengecek fisik lahan yang memiliki Sertifikat Hak Guna Bangunan (SHGB) dan Hak Milik (SHM) di Desa Kohod, Kecamatan Pakuhaji, Kabupaten Tangerang, Banten.
Turut hadir saat itu Kepala Desa Kohod, Asrin, yang ikut mendampingi kedatangan Menteri Nusron di wilayahnya.
Namun saat itu ada sejumlah orang berperawakan kekar yang mengawal Kades tersebut.
Dalam kunjungannya, Menteri Nusron sempat terlibat perdebatan dengan Kades soal status lahan yang disebut Asrin dahulunya empang sebelum terkena abrasi.
“Pak Lurah bilang, itu dulunya empang, katanya karena abrasi. Dari tahun 2004 katanya sudah dikasih batu-batu,” ujar Nusron di lokasi.
Baca selengkapnya
2. Alasan Dedi Mulyadi Tertawakan Penolak Penutupan Tambang Ilegal Tak Makan 18 Hari: Kasihan Tuh Warga
Dedi Mulyadi tertawakan para demonstran yang tak mau tambang ilegal ditutup (Kompas.com)
Gubernur Jawa Barat terpilih Dedi Mulyadi tertawa atas pengakuan penolak penutupan tambang ilegal.
Diketahui, penutupan tambang ilegal yang dimaksud berada di Subang, Jawa Barat.
Baru-baru ini, Dedi Mulyadi mendatangi dan menutup tambang ilegal di Subang karena merusak lingkungan, terutama jalan.
Dedi pun memberi sejumlah uang sebagai pengganti uang saku ke para sopir truk yang mengangkut tambang hasil ilegal.
Dalam akun TikTok @Dedimulyadiofficial yang dikonfirmasi via sambungan telepon, Sabtu (25/1/2025), Dedi mengatakan, ada pihak-pihak yang mengaku tidak makan selama 18 hari gara-gara tambang ilegal di Subang ditutup.
“Buat mereka yang teriak tidak makan 18 hari, keren banget. Anda ini cocok untuk menjadi instruktur bagi pendidikan ketahanan raga. Hebat kalau ada orang Jabar 18 hari tidak makan, tetapi wajahnya masih sangar dan teriaknya sangat lantang,” sindir Dedi Mulyadi, melansir dari Kompas.com.
“Kita itu Jabar, Indonesia, butuh ini orang seperti ini. Bisa hebat dalam perang di hutan, bisa memenangkan pertarungan,” lanjut Dedi lantas tersenyum.
Dikonfirmasi Kompas.com soal protes itu, Dedi pun mengirimkan link TikTok yang berisi video protes sejumlah orang atas penutupan tambang ilegal di Subang.
Baca selengkapnya
3. Penjelasan Dinas Pendidikan Sragen Soal Viral Ijazah SD Jadi Bungkus Mie, Beri Imbauan pada Penemu
Viralnya sebuah ijazah yang digunakan sebagai bungkus mie. (Tribun Solo)
Berikut ini tanggapan Dinas Pendidikan Sragen soal ijazah SD jadi bungkus mie.
Penampakan ijazah SD jadi bungkus mie tersebut tersebar di medsos.
Pemerintah Kabupaten Sragen memberikan tanggapan terkait viralnya sebuah ijazah yang digunakan sebagai bungkus mie.
Kejadian ini menjadi perhatian publik setelah diunggah di media sosial.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sragen, Prihantomo, menjelaskan bahwa pemeliharaan dokumen ijazah adalah tanggungjawab pemiliknya.
“Ijazah merupakan hak siswa setelah menyelesaikan pendidikan, sehingga pemeliharaan sepenuhnya berada di tangan pemilik,” ujar Prihantomo saat dihubungi oleh TribunSolo.com ( grup TribunJatim.com ) pada Kamis, 23 Januari 2025.
Prihantomo menekankan pentingnya Sertifikat Hasil Ujian dan ijazah sebagai dokumen yang diperlukan untuk melanjutkan pendidikan atau mencari pekerjaan.
Prihantomo juga mengimbau kepada penemu ijazah tersebut agar dapat berkomunikasi dengan pemiliknya.
“Dokumen ini sangat penting bagi anak ke depannya,” pungkasnya.
Baca selengkapnya
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews Tribunjatim.com
