Waspada Penipuan Investasi Trading Kripto Lewat Aplikasi Bodong, Jangan Jadi Korban! – Page 3

Waspada Penipuan Investasi Trading Kripto Lewat Aplikasi Bodong, Jangan Jadi Korban! – Page 3

Trunoyudo menjelaskan, di grup tersebut, korban diberikan edukasi palsu oleh seseorang yang mengaku sebagai profesor, dengan iming-iming keuntungan besar dari investasi cryptocurrency dan trading saham.

“Tahap penipuan pertama penargetan, pelaku mengidentifikasi korban potensial melalui media sosial. Kedua, membangun kepercayaan, edukasi investasi diberikan dengan data palsu yang meyakinkan. Ketiga, eksekusi penipuan, korban mulai diminta mentransfer dana ke akun yang mencurigakan,” ungkapnya.

“Keempat, penipuan lanjutan, Saat korban mencoba menarik dana, mereka diminta membayar biaya tambahan untuk proses verifikasi. Kelima, menghilang, pelaku memutus kontak dan menghilangkan jejak,” sambung Trunoyudo.

Dia mengatakan, ada banyak korban yang akhirnya kehilangan seluruh dana setelah aplikasi palsu menunjukkan nilai investasi yang terus naik, namun uang tersebut tidak bisa ditarik. Bahkan, kata Trunoyudo, ada pula yang menerima dokumen palsu dari lembaga keuangan luar negeri, yang seolah-olah memvalidasi transaksi.

“Polri mengingatkan masyarakat bahwa pelaku penipuan online sering kali menggunakan identitas palsu dan menyamarkan jejak mereka dengan cara profesional. Oleh karena itu, penting bagi masyarakat untuk lebih kritis dan cerdas dalam mengelola investasi online,” ucap Trunoyudo.