TRIBUNJATIM.COM – Inilah pamit terakhir anggota TNI ke pacar sebelum akhiri hidup karena diduga tak mampu bayar mahar Rp 250 juta.
Diketahui, anggota TNI tersebut bernama Pratu Andi Tambaru.
Ia merupakan prajurit Komando Distrik Militer (Kodim) 1627 Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur (NTT), Pratu Andi Tambaru.
Jenazah Pratu Andi ditemukan di pohon asam di wilayah Kelurahan Mokdale, Kecamatan Lobalain, Kabupaten Rote Ndao, Minggu (12/1/2025).
Sebelum ditemukan tewas, Pratu Andi sempat bercerita kepada rekannya tentang masalah asmara.
Dilansir dari PosKupang, Pratu Andi diminta untuk menikahi pacarnya Manja Mooy dan calon mertuanya menuntut mahar Rp250 juta.
Sementara, itu Pratu Andi hanya memiliki uang sejumlah Rp40 juta di rekeningnya.
Diduga karena persoalan itu Pratu Andi nekat mengakhiri hidupnya.
Sebelum ditemukan tewas, Sabtu (11/1/2025) sekira pukul 04.38 Wita Pratu Andi sempat mengirimkan pesan terakhir kepada kekasihnya, Manja Mooy.
Adapun bunyi pesan itu: “Cari lokasi saya lewat iCloud sayang, saya sayang kamu, jangan lupa mama dan bapak di Rote”.
Setelah menerima pesan itu, Manja Mooy mencoba menghubungi Pratu Andi, namun tak ada jawaban.
Ternyata setelah mengirim pesan itu, Pratu Andi pergi ke dekat Bandara D C Sudale Rote untuk mengakhiri hidup.
Selain mengirimkan pesan terakhir ke kekasihnya, Pratu Andi juga sempat mendatangi dua rekannya.
Rekan pertama yang dikunjungi Pratu Andi adalah Pratu Valen, Sabtu sekira pukul 22.50 Wita.
Ketika itu, Pratu Andi curhat mengenai permintaan mahar Rp250 juta dari calon mertuanya.
Selanjutnya, sekitar pukul 04.20 Wita, Pratu Andi mendatangi kos Prada Ricky Dillak yang berada di kompleks Bandara DC Saudale Rote.
Di sana Pratu Andi sempat meminta rokok.
Komandan Resor Militer (Danrem) 161 Wira Sakti Kupang, Brigadir Jenderal TNI, Joao Xavier Barreto Nunes mengatakan, jasad Pratu Andi ditemukan pada Minggu sekira pukul 06.46 Wita.
Jenazah Pratu Andi pertama kali ditemukan oleh warga bernama Velsi Boik.
Velsi yang merupakan petugas Bandara DC Saudale Rote Ndao melaporkan penemuan tersebut kepada anggota Kodim 1627/Rote Ndao.
Sejumlah personel Kodim kemudian tiba di lokasi untuk menurunkan jenazah Pratu Andi dan membawanya ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Baa untuk divisum.
Dari hasil pemeriksaan medis, tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban.
“Jadi Pratu Andi Tambaru diduga murni melakukan tindakan bunuh diri dengan cara gantung diri,” kata Joao kepada Kompas.com, Minggu petang.
Joao juga menjelaskan bahwa pada malam sebelum kejadian, Sabtu, 11 Januari 2025, sekitar pukul 22.50 Wita, Andi sempat berbincang dengan rekannya, Pratu Valen, mengenai masalah asmara yang dihadapinya.
Andi mengungkapkan bahwa calon mertuanya meminta belis atau mahar sebesar Rp 250 juta untuk menikahi pacarnya, Manja Mooy.
Permintaan itu menjadi beban berat bagi Andi, yang hanya memiliki sekitar Rp 40 juta di rekeningnya.
Pada hari Minggu, 12 Januari 2025, sekitar pukul 04.20 Wita, Andi sempat mampir ke kos rekannya, Prada Ricky Dillak, di Nahaduoen, Desa Lekunik, yang berlokasi sekitar 500 meter dari tempat penemuan jenazahnya, untuk meminta rokok.
Setelah membaca pesan tersebut, Manja mencoba menghubungi Andi namun tidak mendapatkan jawaban.
Pada pukul 06.46 Wita, Andi ditemukan tewas gantung diri.
Keluarga Andi telah membuat pernyataan menerima kejadian tersebut dan menolak untuk melakukan autopsi pada jenazah.
DISCLAIMER:
Berita atau artikel ini tidak bertujuan menginspirasi tindakan bunuh diri.
Pembaca yang merasa memerlukan layanan konsultasi masalah kejiwaan, terlebih pernah terbersit keinginan melakukan percobaan bunuh diri, jangan ragu bercerita, konsultasi atau memeriksakan diri ke psikiater di rumah sakit yang memiliki fasilitas layanan kesehatan jiwa.
Berbagai saluran telah tersedia bagi pembaca untuk menghindari tindakan tersebut.
Jika Anda memiliki permasalahan yang sama, jangan menyerah dan memutuskan mengakhiri hidup. Anda tidak sendiri.
Layanan konseling bisa menjadi pilihan Anda untuk meringankan keresahan yang ada.
Untuk mendapatkan layanan kesehatan jiwa atau untuk mendapatkan berbagai alternatif layanan konseling.
Pembaca bisa menghubungi Hotline Kesehatan Jiwa Kemenkes (021-500-454) atau LSM Jangan Bunuh Diri (021 9696 9293) atau melalui email janganbunuhdiri@yahoo.com.
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com
