Kostum yang digunakan dalam Tari Legong juga menjadi daya tarik tersendiri. Penari Legong mengenakan pakaian tradisional Bali yang berwarna-warni dan dihiasi dengan ornamen emas.
Kepala penari dihiasi dengan mahkota bunga-bunga emas yang disebut gelungan, yang melambangkan kemegahan dan keindahan budaya Bali. Kostum yang rumit ini dirancang untuk menonjolkan gerakan tarian sekaligus memperkuat estetika visual dari pertunjukan.
Selain itu, riasan wajah para penari juga sangat penting dalam Tari Legong. Dengan warna-warna cerah dan detail yang presisi, riasan ini memberikan ekspresi yang lebih hidup pada wajah penari, sehingga mampu menyampaikan emosi cerita yang dibawakan.
Tari Legong tidak hanya menjadi hiburan semata, tetapi juga memiliki fungsi sakral dalam kehidupan masyarakat Bali. Tarian ini sering ditampilkan dalam upacara adat atau keagamaan sebagai bentuk penghormatan kepada dewa-dewa.
Dalam konteks ini, Tari Legong dianggap sebagai medium untuk menyampaikan doa dan rasa syukur kepada yang maha kuasa. Namun, seiring dengan perkembangan zaman, Tari Legong juga menjadi bagian dari daya tarik pariwisata Bali.
Pertunjukan Tari Legong sering ditampilkan di berbagai tempat wisata, seperti Ubud dan Denpasar, untuk memperkenalkan kekayaan budaya Bali kepada wisatawan mancanegara. Hal ini menjadikan Tari Legong sebagai simbol budaya Bali yang tidak hanya lestari, tetapi juga mendunia.
Di tengah arus modernisasi, keberadaan Tari Legong tetap dipertahankan oleh masyarakat Bali melalui berbagai upaya, seperti pelatihan tari di sanggar-sanggar seni, festival budaya, dan pengajaran di sekolah-sekolah.
Upaya ini dilakukan untuk memastikan bahwa generasi muda tetap menghargai dan melestarikan warisan budaya nenek moyang mereka. Dengan kekayaan artistiknya, Tari Legong tidak hanya menjadi warisan budaya yang harus dilestarikan, tetapi juga menjadi inspirasi bagi seniman dan penikmat seni di seluruh dunia.
Tarian ini mengajarkan tentang harmoni, keindahan, dan spiritualitas yang merupakan inti dari kehidupan masyarakat Bali.
Penulis: Belvana Fasya Saad
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/1035926/original/059570400_1446028047-_MG_6005.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)