Jakarta (ANTARA) – Pasangan calon (paslon) gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta nomor urut 2, Dharma Pongrekun-Kun Wardana terbuka terhadap pendekatan paslon nomor urut satu (1 )dan paslon nomor urut dua (2) jika putaran kedua Pilkada Jakarta dilakukan.
“Sebagai manusia biasa, kita selalu harus berkomunikasi. Tujuannya apa? Untuk menyampaikan buah-buah pikiran,” kata Dharma kepada wartawan saat ditanyai mengenai potensi pendekatan dari paslon lain bila terjadi putaran kedua pilkada, di Jakarta, Rabu.
Sebelumnya, pihaknya memperoleh 10 persen suara pada hasil hitung cepat sejumlah lembaga survei.
Menurutnya, persentase keterpilihan yang demikian menjadi signifikan bagi paslon nomor urut 1 dan paslon nomor urut 2 jika putaran kedua Pilkada Jakarta dilakukan.
Berdasarkan hasil hitung cepat Lembaga Survei Indonesia (LSI) dengan 35,6 persen suara masuk, Pram-Rano meraih 50,05 persen suara, RK-Suswono 39,41 persen dan Dharma-Kun 10,54 persen.
Jika kemudian pada hasil akhir penghitungan suara nyata tidak ada paslon yang memperoleh 50 persen lebih suara, maka putaran kedua Pilkada Jakarta akan dilakukan.
Hal tersebut sesuai dengan Peraturan Komisi Pemilihan Umum (PKPU) nomor 6 tahun 2016 tentang pemilihan gubernur dan wakil gubernur.
Meskipun belum mengakui kekalahannya, mengingat hasil 10 persen pemilihnya adalah hasil hitung cepat, Dharma optimis bahwa 10 persen tersebut dapat menjadi penentu kemenangan pasangan calon (paslon) nomor urut 1 dan paslon nomor urut tiga jika terjadi pilkada putaran kedua.
Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2024
