Forum TJSLBU Kota Tegal, Sinkronisasi Program untuk Pembangunan Berkelanjutan

Forum TJSLBU Kota Tegal, Sinkronisasi Program untuk Pembangunan Berkelanjutan

TRIBUNJATENG.COM,TEGAL – Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bapperida) Kota Tegal menggelar Temu Forum Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Badan Usaha (TJSLBU) di Gedung Adipura Balai Kota Tegal, Selasa (17/12/2024). 

Kegiatan tersebut bertujuan untuk menyinkronkan program TJSLBU dengan perencanaan pembangunan daerah Kota Tegal.

Kepala Bapperida Kota Tegal, Resti Drijo Prihanto, kegiatan TJSLBU ini sudah dilaksanakan sebanyak tiga kali.

Ia berterimakasih kepada stakeholder, pengusaha, dan masyarakat yang sudah memberikan kontribusi dan berperan dalam pembangunan Kota Tegal. 

Menurutnya, Pemkot Tegal juga menganugerahkan penghargaan berupa CSR Award kepada perusahaan, perbankan, dan dunia usaha lainnya yang berkontribusi dalam pemberian program tanggung jawab sosial. 

“Ini bentuk terima kasih Pemerintah Kota Tegal kepada dunia usaha yang telah berpartisipasi dalam pembangunan Kota Tegal,” ujarnya. 

Pj Wali Kota Tegal, Agus Dwi Sulistyantono mengatakan, salah satu tugas dari Forum TJSLBU Kota Tegal adalah mengoordinasikan dan menyinkronkan program tanggung jawab sosial dan lingkungan badan usaha dengan program pembangunan pemerintah daerah.

Ia berharap, pimpinan badan usaha agar program TJSLBU yang diberikan dapat mendukung prioritas pembangunan Kota Tegal tahun 2025.

Memberikan kontribusi maksimal bagi masyarakat Kota Tegal, serta mendukung kelancaran pelaksanaan program dan kegiatan pembangunan di tahun mendatang.

“Kepada seluruh badan usaha, baik yang hari ini telah bergabung maupun yang belum bergabung, kami akan secara berkelanjutan melakukan komunikasi dan koordinasi mengingat pentingnya peran badan usaha bagi kemajuan pembangunan daerah,” ungkapnya. 

Pada forum tersebut, dilakukan penyerahan bantuan TJSLBU dari Bank Jateng sebesar Rp 350 juta untuk program pemberdayaan masyarakat miskin bahari.

Bantuan tersebut disalurkan kepada perwakilan kelompok penerima.

Meliputi Kelompok Pengolah dan Pemasar (Poklahsar) sebesar Rp 90,7 juta, 56 Kelompok Budidaya Lele Rp 52,2 juta, paket alat kewirausahaan untuk 25 warga miskin Rp 60 juta.

Paket alat kewirausahaan bengkel motor Rp 32.5 juta, pelatihan dan bantuan alat pengemas produk Rp 67.2 juta, dan pelatihan produk olahan ikan Rp 47 juta. (fba)