Tajin Palappa, Kuliner Khas Situbondo nan Nikmat dan Mengenyangkan
Tim Redaksi
KOMPAS.com
–
Tajin Palappa
, makanan khas Kabupaten Situbondo, Provinsi Jawa Timur, semakin populer di kalangan masyarakat, terutama sebagai pilihan sarapan.
Kuliner ini menjadi favorit bagi pembeli dari usia 25 tahun hingga lansia, berkat rasanya yang enak dan tekstur lembut.
Tajin Palappa terdiri dari
bubur nasi
kental yang dicampur dengan bumbu kacang mirip bumbu rujak, serta sayuran segar.
Bubur nasi
yang disajikan tidak perlu dalam keadaan panas; cukup dibiarkan setelah dimasak dan dimasukkan ke dalam kuali besar sehingga tetap hangat dan mudah dimakan.
Masyarakat Situbondo telah menjadikan Tajin Palappa sebagai menu sarapan pagi.
Rata-rata, pembeli adalah orang dewasa yang hendak berangkat bekerja.
Noning (47), warga Desa Sumberkolak, Kecamatan Panarukan, Kabupaten Situbondo, mengungkapkan bahwa ia telah menjual kuliner ini sejak lama, diwariskan dari nenek kepada ibunya, dan kini kepadanya.
“Saya sudah sangat lama menjual Tajin Palappa, ini dari nenek saya ke ibu saya setelah itu ke saya,” ujar Noning sambil mengulek bumbu kacang.
Kesibukannya mengulek bumbu kacang berlangsung dari pukul 06.30 hingga 09.30 WIB.
Namun, terkadang dagangannya sudah habis sebelum pukul sembilan.
“Pokok sehabisnya, setelah saya pulang mas, alhamdulillah selalu ada pembeli,” tambahnya.
Noning menjelaskan bahwa Tajin Palappa yang dijualnya tidak hanya enak dan mengenyangkan, tetapi juga terjangkau.
Satu porsi dijual seharga Rp 8.000, termasuk minuman.
Ia menyediakan botol gelas kecil untuk pembeli yang makan di warungnya, meskipun banyak juga yang memilih untuk dibungkus dan dibawa pulang.
Salah satu pembeli, Ruslan, mengaku sering membeli Tajin Palappa ketika istrinya tidak masak untuk sarapan.
“Kadang istri tidak masak ya kami sekeluarga beli Tajin Palappa. Saya dan istri sudah kenyang makan satu porsi ini sampai siang,” kata Ruslan, Jumat (13/12/2024).
Ruslan menambahkan bahwa selain rasanya yang enak, makanan ini memiliki tekstur lembut dan sayuran seperti daun kangkung serta kecambah yang menambah serat dalam tubuh.
“Rasanya enak, keluarga saya seminggu bisa empat kali sarapan paginya pakai Tajin Palappa,” ujarnya.
Ia juga menyatakan bahwa Tajin Palappa menjadi pilihan saat dirinya sakit dan tidak berselera makan.
“Saya kalau sakit konsumsinya pakai tajin ini mas, pokok jangan pakai cabe aja,” tuturnya.
Bagi para pecinta kuliner, penjual biasanya membuka kesempatan untuk meminta cita rasa sesuai selera, seperti tingkat kepedasan.
“Biasanya penjual bertanya kepada pembeli mau pakai cabai berapa atau tidak pakai cabai,” tambah Ruslan.
Dengan kelezatan dan harga yang bersahabat, Tajin Palappa terus menjadi primadona sarapan di Situbondo.
Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.