Jakarta, Beritasatu.com – Harga sewa Rumah Susun (Rusun) Pasar Rumput di Jakarta mengalami penurunan signifikan, dari Rp 3,5 juta menjadi mulai Rp 1,1 juta hingga Rp 2,25 juta per bulan. Penyesuaian harga ini bertujuan untuk menjadikan rusun lebih terjangkau bagi masyarakat berpenghasilan rendah. Proses verifikasi ketat dilakukan guna memastikan unit rusun dialokasikan sesuai dengan prioritas pemerintah.
“Presiden (Prabowo Subianto) meminta agar prioritas diberikan kepada rakyat kecil. Kami di tim lapangan langsung mengeksekusi kebijakan ini,” kata Menteri Perumahan dan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait, dalam acara penyerahan kunci simbolis di Rusun Pasar Rumput, Kamis (28/11/2024).
Rusun Pasar Rumput dirancang untuk membantu warga rentan dan berpenghasilan rendah, termasuk pengemis dan gelandangan yang belum memiliki tempat tinggal tetap. Dari total 1.984 unit, sebanyak 418 unit dialokasikan khusus untuk korban kebakaran di Manggarai.
Unit ini diberikan secara gratis hingga 27 Oktober 2025. Selain itu, beberapa unit juga diperuntukkan bagi warga yang terdampak renovasi di kawasan Kali Ciliwung.
Dalam acara tersebut, beberapa penghuni berbagi pengalaman, termasuk seorang pedagang alat tulis kantor yang sebelumnya tinggal di Cileungsi. Ia harus menempuh perjalanan 6-7 jam setiap hari akibat kemacetan. Kini, dengan menyewa unit di Rusun Pasar Rumput seharga Rp 1,25 juta per bulan, waktu dan tenaga yang ia hemat membuatnya lebih produktif.
Saat ini, tercatat 1.314 calon penghuni telah mendaftar, baik secara online maupun offline. Turunnya harga sewa Rusun Pasar Rumput diharapkan menjadi model bagi pembangunan rumah susun serupa di kawasan lain untuk mendukung pemerataan akses hunian layak.