Kericuhan Warnai Pasca Pilkada Serentak 2024 di Sulsel

Kericuhan Warnai Pasca Pilkada Serentak 2024 di Sulsel

FAJAR.CO.ID, MAKASSAR — Pascapemungutan suara Pilkada Serentak 2024, sejumlah daerah di Sulsel, seperti Kota Parepare, Jeneponto, dan Gowa, dilanda ketegangan antarpendukung pasangan calon.

Insiden ini dipicu oleh ketidakpuasan terhadap hasil penghitungan suara, baik di TPS maupun quick count.

Di Parepare, pendukung dua kubu saling lempar batu usai penghitungan suara di TPS.

Ketegangan meningkat setelah pendukung salah satu kandidat mengklaim kemenangan, memicu penghadangan dan aksi kekerasan terhadap konvoi pendukung lawan.

Dalam rekaman video amatir yang beredar, terlihat sekelompok warga menghadang pendukung kandidat yang mengklaim menang, melarang mereka melewati jalan tertentu.

Ketika larangan itu diabaikan, massa menyerang dua orang pendukung dengan pemukulan dan memaksa mereka untuk putar balik.

Sementara itu, di Jeneponto, kerusuhan terjadi di Allu Bangkala setelah hasil quick count menunjukkan Paslon Sarif-Qalby unggul tipis dengan 42,15 persen suara.

Bentrokan antarpendukung pecah di depan sebuah toko, diwarnai aksi saling serang hingga massa terus bertambah.

Rekaman video amatir yang beredar menunjukkan massa saling mengejar di jalan, memperlihatkan suasana yang semakin tidak terkendali.

Di Gowa, ketegangan terjadi akibat konvoi pendukung Paslon nomor 2, Hati Damai, yang melintas di depan posko Paslon nomor 1, Aurama, sambil meneriakkan kemenangan dan menggeber kendaraan mereka.

Aksi ini memicu kejar-kejaran dengan pendukung Aurama, meskipun situasi akhirnya dapat diredam setelah imbauan damai dari Ketua Tim Pemenangan Aurama.