Jakarta –
Kopi merupakan salah satu minuman yang banyak disukai orang. Biasanya, orang-orang minum kopi di pagi hari sebelum memulai aktivitas.
Selain pagi, kopi sering dinikmati untuk mengatasi rasa kantuk hingga lesu di sore hari. Kopi juga dapat disajikan dingin ataupun hangat, sesuai dengan keinginan.
Meski begitu, ternyata tidak semua orang boleh menikmati kopi. Hal itu karena kandungan yang ada di kopi dapat memicu masalah kesehatan atau memperparah kondisi tersebut.
Misalnya, terkadang kopi dapat membuat orang merasa cemas atau gelisah, bahkan mempengaruhi saluran pencernaan. Lantas, siapa saja yang sebaiknya menghindari untuk mengkonsumsi kopi?
Orang-orang yang Tidak Disarankan Minum Kopi
1. Orang dengan gangguan tidur
Ahli diet di MyNetDiary, Sue Heikkinen, MS, RD, mengungkapkan orang dengan gangguan tidur disarankan untuk tidak minum kopi. Kopi dapat memperparah siklus tidur yang buruk dan kelelahan.
“Bahkan, jika Anda merasa kopi di sore hari tidak mengganggu waktu tidur, kopi tersebut dapat mempengaruhi kualitas tidur. Hindari kafein setidaknya enam jam sebelum tidur,” terangnya yang dikutip dari Eat This.
2. Orang yang mengalami diare
Beberapa orang mungkin merasa bahwa minum kopi saat pagi membuat perutnya terasa mulas. Hal ini sangat buruk bagi orang-orang yang tengah mengalami diare. Kondisi ini cenderung dapat merangsang usus.
3. Orang dengan GERD
Heikkinen menjelaskan kafein dapat melonggarkan sfingter esofageal bawah. Itu merupakan katup antara esofagus dan lambung.
Hal ini dapat menyebabkan asam lambung masuk ke esofagus, yang mengakibatkan gejala gastroesophageal reflux atau GERD yang tidak nyaman.
4. Orang yang mengalami epilepsi
Berdasarkan hasil penelitian terbatas, kopi kerap dikaitkan dengan peningkatan frekuensi epilepsi. Menurut ahli gizi Angel Planells, MS, RDN, hal ini masih memerlukan penelitian lebih banyak.
Ia menyarankan orang-orang dengan epilepsi untuk berkonsultasi ke ahli saraf tentang asupan kafein yang tepat.
5. Orang dengan tingkat kecemasan tinggi atau serangan panik (panic attack)
Ahli diet Kelli McGrane MS, RD, menjelaskan kafein adalah stimulan yang dapat memperburuk kecemasan pada beberapa orang. Akan lebih baik jika mempertimbangkan lebih dulu sebelum mengkonsumsi kopi.
Penelitian dari General Hospital Psychiatry menemukan bahwa kadar kafein yang lebih tinggi, sekitar 5 cangkir kopi per hari, berpotensi menimbulkan rasa panik pada mereka yang sudah mengalami kecemasan.
6. Orang dengan glaukoma
“Tekanan intraokular meningkat bagi mereka yang mengalami glaukoma saat mengonsumsi kopi. Jadi, dianjurkan untuk membatasi (atau) menghindari asupan, tetapi penelitian lebih lanjut diperlukan,” kata Planells.
Menurut penelitian oleh Mount Sinai, minum kafein dalam jumlah yang lebih banyak meningkatkan risiko glaukoma pada mereka yang sudah memiliki kecenderungan tekanan mata meningkat.
7. Orang yang sedang dalam perjalanan jauh
Heikkinen menyarankan orang-orang yang sedang dalam perjalanan jauh untuk mengurangi asupan kopi. Asupan kopi dapat meningkatkan frekuensi dan urgensi untuk buang air kecil.
8. Orang dengan penyakit jantung
Mereka yang mengalami penyakit jantung, seperti aritmia jantung, sebaiknya menghindari kopi. Aritmia merupakan kondisi saat detak jantung tidak teratur.
Menurut McGrane, kandungan kafein pada kopi dapat memperparah kondisi tersebut.
“Karena kafein dari kopi dapat menyebabkan peningkatan sementara tekanan darah dan detak jantung, penting bagi siapa saja dengan riwayat penyakit jantung untuk konsultasi terlebih dulu dengan dokter terkait keamanan dan takaran kopi yang bisa dikonsumsi,” jelasnya.
9. Ibu hamil
Bagi ibu hamil disarankan untuk membatasi atau tidak mengkonsumsi kopi terlebih dulu. Itu karena kafein yang ada dalam kopi dapat meningkatkan risiko keguguran.
Sementara itu, The American College of Obstetrics and Gynecology merekomendasikan wanita hamil untuk membatasi kafein hingga 200 mg atau setara dengan dua cangkir kopi per hari.
Hal itu dilakukan untuk meminimalisir risiko keguguran, persalinan prematur, dan berat badan lahir rendah.
“Namun, tinjauan tahun 2020 yang diterbitkan dalam British Journal of Medicine menyimpulkan tidak ada tingkat asupan kafein yang aman selama kehamilan. Ibu hamil harus mendiskusikan asupan kafein mereka dengan dokter,” terang Heikkinen.
10. Ibu menyusui
Planells menjelaskan ibu menyusui juga disarankan untuk tidak minum kopi terlebih dulu. Sebab, kopi dapat membuat ibu mengalami dehidrasi, terlebih harus menyusui anaknya.
“Karena kafein adalah stimulan dan diuretik, kekhawatirannya adalah bahwa ibu menyusui mungkin berisiko mengalami dehidrasi,” tuturnya.
11. Orang dengan gangguan iritasi usus
Orang dengan kondisi sindrom iritasi usus besar (IBS) juga disarankan untuk membatasi atau menghindari minuman berkafein, seperti kopi. Planells mengatakan kafein dapat meningkatkan keteraturan buang air besar, termasuk meningkatkan kemungkinan diare.
12. Orang dengan metabolisme lambat
Jika metabolisme tubuh sangat lambat, disarankan untuk menghindari minuman berkafein seperti kopi atau teh. Menurut para ahli, minuman berkafein akan menghambat penyerapan vitamin dan mineral tertentu, yang menyebabkan kembung serta peradangan dalam jangka panjang.
Para ahli mengatakan orang yang metabolismenya lambat adalah orang yang tidak memproses kafein secara efektif dan mengalami efek samping seperti merasa gelisah, atau menjadi terlalu waspada atau cemas hingga sembilan jam setelah mengkonsumsinya.
(sao/naf)