Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

Siram Bawang Merah, Petani Ponorogo Tiba-tiba Meninggal

Siram Bawang Merah, Petani Ponorogo Tiba-tiba Meninggal

Ponorogo (beritajatim.com) – Petani asal Desa Grogol, Kecamatan Sawoo, Kardiman (60) membuat geger warga Desa Ngadisanan, Kecamatan Sambit, Kabupaten Ponorogo. Dia ditemukan terduduk namun sudah tidak bernapas, diduga meninggal secara tiba-tiba.

Kapolsek Sambit, AKP Baderi, mengatakan pihaknya menerima laporan terkait penemuan petani yang meninggal secara mendadak. Berdasarkan keterangan beberapa saksi, Kadiman meninggal dunia setelah menyiram tanaman bawang merah di area persawahan.

“Tadi memang ada laporan kejadian orang meninggal dunia secara mendadak, dilaporkan oleh salah satu perangkat desa dari Desa Grogol, Kecamatan Sawoo,” kata Baderi, Selasa (7/5/2024).

Korban ditemukan dalam keadaan lemas dan terduduk di tengah tanaman bawang merah oleh saksi yang bernama Sugiarto (30) dan Jemangun (69), warga setempat. Menurut keterangan saksi, korban bersama dengan Sugiarto pergi ke sawah untuk menyirami tanaman bawang merah.

Baru 1 jam bekerja, korban tiba-tiba lemas dan terduduk di selokan tengah pematang sawah. Saksi Sugiarto pun berteriak minta bantuan kepada warga sekitar.

Beserta dengan Jemangun, keduanya mengangkat korban ke tempat yang teduh. Namun, sayangnya, korban telah meninggal dunia.

“Korban lemas di tengah-tengah sawah, kemudian diangkat ke tempat yang lebih teduh. Namun, sayangnya korban sudah dalam keadaan meninggal dunia,” katanya.

Langkah-langkah kepolisian langsung dilakukan usai mendapatkan laporan. Yakni dengan mendatangi tempat kejadian perkara (TKP), berkoordinasi dengan tenaga kesehatan setempat, dan mencatat keterangan saksi-saksi. Hasil pemeriksaan awal, tidak menemukan tanda-tanda penganiayaan pada jenazah korban.

“Pemeriksaan oleh petugas puskesmas, juga tidak menemukan tanda-tanda kekerasan atau penganiayaan pada korban,” katanya.

Hasil pengecekan oleh petugas, menunjukkan bahwa korban pernah berobat dan dirawat inap karena sakit jantung. Keluarga korban pun menerima kejadian tersebut sebagai musibah.

“Hasil pemeriksaan luar terhadap jenazah korban, tidak ditemukan adanya tanda-tanda penganiayaan maupun perbuatan yang dilakukan oleh seseorang. Keluarga korban menerima atas kejadian tersebut sebagai musibah,” pungkasnya. [end/beq]