Bisnis.com, JAKARTA — Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden berkomitmen kepada Presiden RI Prabowo Subianto untuk bekerja sama melalui peningkatan peluang perdagangan bilateral antara kedua negara.
Berdasarkan keterangan yang diterbitkan Gedung Putih pada Selasa (12/11/2024) waktu setempat, Presiden Biden telah mengumumkan sederet program untuk mempromosikan kemakmuran ekonomi yang berkelanjutan.
Dalam pernyataan itu, AS dan Indonesia menyepakati Perjanjian Kerangka Perdagangan dan Investasi. Kedua negara berkomitmen untuk keterlibatan dan kerja sama di masa depan dalam perdagangan.
“Termasuk perdagangan pertanian, dan akan mengeksplorasi penyelenggaraan pertemuan Perjanjian Kerangka Perdagangan dan Investasi pada 2025,” demikian yang dikutip dari lembar fakta Gedung Putih, Rabu (13/11/2024).
Pernyataan dari Gedung Putih juga berharap kerja sama ini bisa memperluas hubungan AS dengan Indonesia, terutama terkait perdagangan pertanian.
“AS berharap dapat memperluas hubungan kami yang kuat dalam perdagangan pertanian yang mencapai US$7 miliar dalam perdagangan timbal balik tahunan pada 2023,” tambahnya.
Adapun, AS dan Indonesia telah lama menjadi mitra dan berada di seluruh Indo-Pasifik, termasuk melalui G20, forum Kerjasama Ekonomi Asia-Pasifik, Kemitraan untuk Infrastruktur dan Investasi Global, dan Kerangka Ekonomi Indo-Pasifik (IPEF) untuk Kemakmuran.
“Amerika Serikat akan terus bermitra dengan Indonesia dalam kegiatan untuk mempromosikan pembangunan perkotaan yang berkelanjutan, termasuk penyebaran solusi kota pintar yang inovatif, infrastruktur berkualitas, dan praktik terbaik internasional untuk meningkatkan kualitas hidup penduduk kota di Indonesia,” sambungnya.
Sementara itu, IPEF terdiri dari AS, Indonesia, dan 12 mitra lainnya telah memecahkan jalan baru dengan kerangka kerja ini yang akan memberikan manfaat ekonomi dan berfungsi sebagai platform regional untuk kerja sama ekonomi jangka panjang.
Mitra IPEF telah menegosiasikan tiga perjanjian kerja sama ekonomi yang bertujuan untuk mempromosikan rantai pasokan yang kompetitif, mempercepat transisi ke ekonomi yang lebih bersih, dan menciptakan lapangan bermain yang lebih dapat diprediksi bagi para pekerja dan bisnis.