Angkot yang “Nyemplung” di Kali Grogol Ternyata Keluar Trayek, Sopir Akan Diberi Sanksi Tegas
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
– Suku Dinas Perhubungan Jakarta Selatan akan memberikan sanksi tegas kepada sopir yang mengemudikan angkot sampai tercebur di Kali Grogol, Selasa (5/11/2024).
Sanksi diberikan karena sang sopir diduga keluar dari trayek semestinya.
“Kami akan menindak tegas angkot-angkot yang memang menyalahi aturan trayek. Akan kami lihat juga SIM dan kondisi sopir,” ujar Kasiops Sudinhub Jakarta Selatan Emiral, Selasa.
Hingga Selasa malam, pihaknya belum bisa menemukan sopir itu. Diduga sopir angkot tersebut melarikan diri setelah panik angkotnya tercebur ke kali.
Meski demikian, pihaknya sudah mendapatkan informasi bahwa angkot itu semestinya berada pada trayek Kebayoran Lama-Ciputat.
Namun, karena diadang kemacetan, sopir memutuskan memotong jalur melalui Jalan Jatayu.
“Karena dia enggak tahu jalur, enggak tahu medan, main terobos
aja. Kirain
ini jalur lurus. Kali ini enggak kelihatan karena tergenang air,” tambah dia.
Informasi tambahan yang didapat, rupanya warga sebenarnya sudah menutup Jalan Jatayu karena sedang tergenang air setinggi sekitar 30 sentimeter, tetapi sopir menerobosnya.
“Sebelum dia masuk ke sini, sudah diperingati oleh warga dengan ditutup palang. Warga sudah melarang, tapi si sopir itu nerobos. Dia enggak tahu di sini ada kali.
Nyeburlah
ke kali,” tambah Emiral.
Pihaknya juga akan berkoordinasi dengan kepolisian terkait penindakan atas angkot nakal itu.
Diberitakan sebelumnya, sebuah angkot jurusan Kebayoran Lama-Ciputat tercebur ke Kali Grogol di Jalan Jatayu, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (5/11/2024) sore.
Angkot tersebut tercebur di aliran kali yang terletak di sebelah kiri jalan. Tidak ada tembok pembatas antara jalan raya dan aliran kali tersebut.
Setelah kejadian itu,
Kompas.com
sempat menemui sopir tersebut.
Sahad (51), sopir angkot yang tercebur, menyebut dirinya kebingungan karena mengira Jalan Jatayu terdiri dari dua lajur.
Dia akhirnya mengambil lajur kiri yang ternyata adalah aliran sungai. Pasalnya, saat itu, Jalan Jatayu sedang direndam banjir sehingga menyulitkan warga mengidentifikasi jalan dan kali.
“Arah dari sini ke sana, itu kalau enggak ada apartemen, mungkin saya belok kanan. Karena ada apartemen, saya belok kiri,” kata Sahad.
Namun, setelah pembicaraan itu, sopir tersebut diduga melarikan diri.
Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.