269 Kasus Gagal Ginjal Akut, 157 Pasien Meninggal Dunia

23 October 2004, 17:57

RILISID, Jakarta — Kasus gangguan ginjal akut progresif di Tanah Air terus mengalami penambahan. Per 26 Oktober, terdapat 18 kasus baru hingga totalnya kini tercatat 269 kasus.Juru Bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Mohammad Syahril menyebutkan, sebanyak 73 pasien masih dirawat di beberapa rumah sakit.Angka kematian akibat gangguan ginjal akut itu cukup tinggi yakni 157 kasus. Sementara, sebanyak 39 pasien dinyatakan sembuh.”Pada 24 Oktober, ada 241 kasus, sehingga ada kenaikan 18 kasus. Namun, kami ingin sampaikan dari 18 kasus itu yang betul-betul baru setelah tanggal 24 Oktober atau setelah juga edaran dari Kementerian Kesehatan untuk melarang obat itu hanya tiga kasus,” ujar Syahril seperti dilansir Antara, Kamis (27/10/2022).Syahril menjelaskan penambahan angka 15 kasus itu adalah kasus yang terjadi pada akhir September sampai pertengahan Oktober, namun baru dilaporkan kepada pemerintah.Jadi, lanjut dia, angka penambahan kasus setelah pemerintah melarang pemakaian obat sirop hanya tiga kasus saja.Kasus gangguan ginjal akut yang menyerang anak-anak di bawah usia lima tahun itu terjadi di 27 provinsi di Indonesia. Distribusi dari tabulasi paling banyak ada di Jakarta dengan angka mencapai 57 kasus, Jawa Barat 36 kasus, Aceh 30 kasus, Jawa Timur 25 kasus, dan Sumatera Barat 19 kasus.Syahril menjelaskan gejala khas gangguan ginjal akut dapat diketahui dari munculnya gangguan buang air kecil pada balita yang mengalami kasus tersebut mulai dari aliguria maupun anuria.Aliguria adalah penurunan frekuensi dan volume buang air kecil, semisal biasanya anak 10 kali buang air kecil tapi sekarang hanya empat atau lima kali saja. Begitupun jumlah atau banyaknya volume air seni yang biasanya pamper basah semua tapi sekarang tidak.Apabila anak tidak buang air keci, itu disebut gejala anuria yang artinya gangguannya sudah masuk ke dalam stadium tiga.Kementerian Kesehatan memaparkan dari data kasus gangguan ginjal akut yang ada tercatat sebanyak 143 kasus atau 53 persen anuria, gejala khas oliguria ada 58 kasus atau 22 persen, dan tidak mengalami gejala khas ada sebanyak 68 kasus atau setara 26 persen.”Gejala khas ini banyak atau sudah dimulai dengan gejala awal atau disebut prodormal, seperti demam, nafsu makan turun, tidak bergairah, diare, mual, dan gangguan saluran pernapasan,” kata Syahril.”Kami berharap kita semua berhati-hati terutama gejala awal ini sekitar satu sampai lima hari gejala ini diikuti dengan gejala berikutnya karena ini akut dan progresif,” imbuhnya. (*)

Tokoh

Partai

Institusi

K / L

BUMN

NGO

Organisasi

Perusahaan

Kab/Kota

Negara

Topik

Kasus

Agama

Brand

Club Sports

Event

Grup Musik

Hewan

Tanaman

Produk

Statement

Fasum

Transportasi