2 Negara Asia ‘Terseret’ NATO di Perang Rusia-Ukraina, Siapa?

1 February 2023, 8:03

Jakarta, CNBC Indonesia – NATO meminta dua negara Asia terlibat lebih jauh dalam bantuan senjata ke Ukraina untuk melawan serangan Rusia. Kedua negara itu adalah Korea Selatan (Korsel) dan Jepang.

Ini terlihat dari kedatangan Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg di kawasan ini, sejak Senin dan Selasa. Ia mendesak Korsel untuk berbuat lebih banyak untuk Ukraina dan meminta Jepang bersatu serta tegas pada ancaman, tak hanya Rusia, tapi juga China dan Korea Utara (Korut).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Saya mendesak untuk melanjutkan dan meningkatkan isu khusus dukungan militer,” kata Stoltenberg pada Korsel seperti dikutip dari Reuters, Rabu (1/2/2023).

“Pada akhirnya, ini adalah keputusan yang harus Anda buat, tetapi saya akan mengatakan bahwa beberapa sekutu NATO yang memiliki kebijakan untuk tidak pernah mengekspor senjata ke negara-negara dalam konflik telah mengubah kebijakan itu sekarang,” lanjutnya.
“Apa yang terjadi di Eropa hari ini bisa terjadi di Asia Timur besok. Jadi kita harus tetap bersatu dan teguh, berdiri bersama untuk kebebasan dan demokrasi,” ujarnya berbicara ke Perdana Menteri (PM) Jepang Fumio Kishida.
“Kami menyoroti dengan keprihatinan meningkatnya kerja sama militer Rusia dengan China, termasuk melalui operasi bersama dan latihan di sekitar Jepang,” tambahnya.

Kenapa Korsel dan Jepang?
Kedua negara ini diketahui memang dekat ke NATO. Ini sejak KTT NATO digelar Juni 2022.
Keduanya diundang hadir. Dan, untuk pertama kali Presiden Korsel Yoon Suk-yeol dan Perdana Menteri (PM) Jepang Fumio Kishida hadir.
Perang Rusia di Ukraina memang menjadi salah satu penyebab. Jepang diketahui menjadi salah satu negara yang memberi sanksi ke Rusia.

Belum lagi makin dekatnya Rusia dengan Korea Utara (Korut). Negeri Kim Jon Un diketahui terus memprovokasi Korsel.
“Jepang memiliki perbatasan laut dan terkunci dalam sengketa teritorial dengan Rusia. Sementara itu, dukungan bersejarah Kremlin terhadap Korea Utara merupakan masalah keamanan abadi bagi Seoul,” tulis Times.
Hal sama juga dikatakan Profesor hubungan internasional yang berspesialisasi dalam keamanan Asia di King’s College London, Ramon Pascheco. Ia menilai pembangunan hubungan yang lebih dekat memang menjadi “strategi militer yang dibutuhkan”, bukan hanya bagi NATO tapi Korsel dan Jepang.
“Baik Jepang dan Korsel telah menyatakan bahwa keamanan di Eropa terkait dengan Asia, di tengah hubungan dekat Rusia dengan China dan Korut,” katanya mengutip DW.
“Mereka ingin meningkatkan kemitraan mereka dengan aliansi militer terbesar di dunia untuk mengatasi ancaman keamanan ini dan juga fokus membangun kemitraan mereka dalam keamanan maritim dan keamanan siber di kawasan Asia-Pasifik,” tambahnya.
“NATO juga selalu ingin terlibat lebih jauh dengan mitranya di Asia dan menggunakan mereka menggunakan keahlian mereka dalam teknologi siber dan intelijen militer seperti apa yang dapat digunakan untuk mengatasi tantangan dari China atau Korut.”

[Gambas:Video CNBC]

Artikel Selanjutnya

Awas Kim Jong Un Ngamuk, AS-Jepang-Korsel Ancam Korut

(sef/sef)

Tokoh

Partai

Institusi

K / L

BUMN

NGO

Organisasi

Perusahaan

Kab/Kota

Provinsi

Topik

Kasus

Agama

Brand

Club Sports

Event

Grup Musik

Hewan

Tanaman

Produk

Statement

Fasum

Transportasi